Tato biasanya memiliki makna mendalam bagi si pemilik tubuh. Tak terkecuali untuk dua penggawa Bali United, Daniel Wenas dan Yerikho Tuasela.

Daniel dan Yerikho punya alasan yang sama saat membuat tato. Mereka ingin memiliki kalimat yang selalu diingat dalam setiap kesempatan.

Daniel misalnya, menato lengannya dengan kutipan Alkitab yang berbunyi “I Can Do All Things Through Christ.”

Tato tersebut dibuat Daniel agar terus mengingatkannya kepada Tuhan saat berada dalam keterpurukan. Sesulit apapun kehidupan, pasti bisa dilalui asal ingat kepada sang pencipta.

Sementara Yerikho juga punya taot dengan makna serupa. Bedanya, mantan pemain Pacific Caesar Surabaya itu menyematkan kutipan penuh filosofi yang berbunyi “Pain is temporari, Pride is Forever.”

Tulisan tersebut disematkan Yerikho di lengan dengan ornamen jam romawi. Gambar tersebut bermakna tanda kelahiran.

Credit Foto : Ewin Setyo