Muhammad Sandy Ibrahim Aziz menerima penghargaan setelah memasuki 1.000 Points Club di IBL tahun ini. Sandy mencapai total 1.000 poin di liga pada pertandingan terakhir musim reguler. Namun dia menerima penghargaan sebelum Game 1 IBL Playoffs Putaran Pertama antara Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Kesatria Bengawan Solo, Kamis malam (11/7). 

Sandy bermain di Satria Muda sejak 2017-18. Sejak awal dia sudah menjadi salah satu sayap andalan Satria Muda. Dengan kemampuan bertahan dan melakukan tembakan tiga angka. Di musim debutnya, Sandy mencetak rata-rata 3,5 ppg dan 2,4 rpg dalam 12 menit per game. Musim pertama Sandy langsung mendapatkan gelar juara IBL.

Musim terbaik Sandy terjadi di tahun 2021. Di mana dia bisa mencetak 8,2 ppg, 4,8 rpg, 1 apg, dan 1,3 spg dalam 21 pertandingan musim reguler hingga playoffs. Musim tersebut juga diakhiri dengan gelar juara untuk Satria Muda. Sandy kembali membantu Satria Muda mendapatkan gelar juara di musim 2022 dengan catatan rata-rata 7,7 ppg, 3 rpg, dan 1 spg dalam 30 pertandingan (regular season dan playoffs). 

Musim ini peran Sandy berkurang. Dia mencetak rata-rata terendah ketiga dalam kariernya dengan 3,8 ppg dan 1,2 rpg dalam 27 pertandingan. Tetapi sejak kembalinya Youbel Sondakh sebagai head coach, Sandy mendapatkan tempatnya lagi. Terbukti di Game 1 melawan Kesatria Bengawan Solo, Sandy menyumbang lima poin, tiga rebound, satu assist, dan satu steal dalam 17 menit. 

Selamat Sandy Ibrahim, sudah mencapai 1.000 Points di IBL. (*)