Lebanon punya kenangan manis dengan Jakarta. Tahun lalu di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Wael Arakji dkk sampai ke final FIBA Asia Cup 2022. Di final, Australia berhasil menjinakkan Lebanon, tapi lewat pertarungan ketat menegangkan sampai akhir laga.
Hal ini yang disampaikan oleh Wael saat berbicara dengan awak media dalam sesi konferensi pers KAmis (24/8/2023) petang di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Jujur saya senang kembali ke Jakarta, Saya punya kenangan bagus di sini. Saya gembira bisa memulai turnamen besok," kata point guard andalan Cedars, julukan Lebanon.
Arakji mengatakan, timnya akan melalui pertandingan yang tidak mudah. Sebab, mereka masuk ke dalam Grup H yang dilabeli Grup Maut. Di grup ini bercokol Kanada, Prancis, dan Latvia. "Tapi kami di sini untuk bertarung, menunjukkan kepada dunia siapa Lebanon," ujar Wael.
Hal senada disampaikan oleh pelatih Lebanon Jad El-Hajj. Ia juga gembira bisa kembali ke Jakarta. Menurut dia, tahun lalu menjadi pengalaman yang luar biasa bagi seluruh elemen tim Lebanon.
"Sekarang kami bermain di Piala Dunia, event yang sangat besar. Menyenangkan berada di sini. Ini pengalaman pertama kami. Kami akan berjuang habis-habisan, mewakili Lebanon. Sekali lagi, kami akan tunjukkan citra hebat dari bola basket lebanon," tegas Jadd.
Sebagai pelatih, Jad mengaku mengikuti banyak pertandingan Latvia, lawan yang akan dihadapi di Indonesia Arena pada partai pembuka, Jumat (25/8/2023) mulai pukul 16.15. Mulai dari kualifikasi sampai pertandingan pemanasan beberapa waktu lalu. "Mereka melakukan perkejaan dengan luar biasa. Mereka finis pertama di grup dan itu bukan perkara gampang dengan tim Serbia, Yunani dan Turki ada di sana," pujinya.
Menurut Jad, Latvia menunjukkan konsistensi dalam laga-laga pemanasan dengan hanya kalah sekali dari Lithuania. "Mereka memainkan bola basket yang terorganisasi. Mereka akan jadi lawan yang bagus," ungkap Jad.
Wael menambahkan, Latvia punya fans hebat. Setiap bertanding di negaranya, bangku penonton selalu penuh. MVP Fiba Asia Cup 2022 mengakui bahwa Lebanon berstatus underdog, tidak hanya di hadapan Prancis dan Kanada, melainkan juga Latvia. Sebab di Latvia bercokol sejumlah pemain yang diakuinya sangat bertalenta.
Namun hal terebut juga membuatnya tertantang. "Saya berharap (Kristaps) Porzingis ada tapi sayangnya dia tidak main. Semoga kami bisa menyulitkan mereka dan membuat penonton bersorak," kata Wael.
Ia dan rekan-rekannya tanpa beban menghadapi laga ini. Menurut dia, sebagai tim underdog, tidak ada yang akan memperkirakan Lebanon menang. Namun justru itu yang memicunya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. "Tapi kami tidak takut. Kami akan turun dan merusaha memberikan perlawanan terbaik kami," katanya.
0 Comments