Pelatih Dewa United Banten, Pablo Daniel Favarel, mengakui bahwa Pelita Jaya adalah salah satu tim basket terbaik di Indonesia. Pasalnya, Pelita Jaya merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang akan berpartipasi di putaran final Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Favarel usai skuad besutannya ditaklukkan secara tipis Pelita Jaya dalam game week ke-11 kompetisi IBL 2024. Dewa United yang tak terkalahkan dalam 12 laga harus menyerah dari Pelita Jaya dengan skor 98-103, di Dewa United Arena, pada Sabtu (11/5).
"Kami harus mengakui bahwa Pelita Jaya adalah tim terbaik. Mereka lolos putaran final BCL Asia, dan mereka diperkuat sejumlah pemain tim nasional, makanya kita harus menaruh respek," ungkap sosok asal Argentina tersebut.
Lebih lanjut, Favarel juga menyoroti pola permainan ofensif Pelita Jaya yang membuat repot anak asuhnya. Apalagi, tim racikan Johannis Winar itu mampu mengejar ketinggalan dari Dewa United selepas turun minum.
"Saya pikir ada masalah di pertahanan kami karena kami tidak bisa menghentikan serangan mereka. Mereka mencetak 37 poin di kuarter ketiga dan hampir mengumpulkan 60 poin setelah half time," ungkap Favarel.
"Memang serangan kami agak monoton, kami akui itu. Namun, saya tidak bisa berkata banyak tentang banyaknya poin yang mereka cetak karena kami sama sekali tak bisa menghentikannya."
"Hal itu memungkinkan mereka untuk mengendalikan permainan, menyamakan kedudukan, lalu memimpin. Jadi, kedua belah pihak sedikit berpihak, dan juga ada beberapa dunk di kuarter keempat," jelasnya.
Selain itu, Favarel pun menilai, para pemain Pelita Jaya mampu memenangkan duel satu lawan satu melawan Anak Dewa. Kondisi tersebut, katanya, membuat rapuh pertahanan anak asuhnya.
"Hal yang terjadi adalah kami tidak mampu menahan banyak pemain mereka saat satu lawan satu. Jadi dalam drive, itu memaksa pertahanan kami untuk saling menopang dan itu memungkinkan berkali-kali lipat setelah dua atau tiga drive saat kami berusaha saling menopang," ucap Favarel.
"Itu memungkinkan pemain seperti KJ McDaniels tak terkawal di bawah ring karena pada tiga atau empat rotasi terakhir kami terlambat dan itu memungkinkan mereka mencetak poin. Anda harus memberi mereka ucapan selamat karena mereka mampu menggerakkan bola, menggerakkan pemainnya dan menemukan ruang terbaik untuk menembak," jelas eks pelatih Timnas basket Venezuela tersebut.
Selanjutnya, Anak Dewa kembali menjalani laga back to back home. Pasukan DUB bakal berjumpa RANS Simba Bogor, di Dewa United Arena, pada Minggu malam WIB, (12/5).
0 Comments