Amartha Hangtuah Jakarta menampilkan permainan yang berbeda dari biasanya. Kali ini mereka tidak mengandalkan individu, dan bermain dengan kerjasama tim. Dengan begitu, Hangtuah bisa menjaga keunggulan tipis 45-44 di akhir kuarter kedua. Sebaliknya, tim tuan rumah Borneo Hornbills terlalu mengandalkan Michael Qualls.
Qualls memimpin Borneo dengan torehan 21 poin di babak pertama. Borneo mencetak 26 points in the paint dan 19 poin dari fast-break. Namun ini dianggap jadi masalah besar bagi head coach Ismael Tan. Karena jika hanya satu orang yang menonjol, akan sangat mudah ditebak oleh lawan.
"Menurut saya, harus ada pemain lain yang berkontribusi. Tidak boleh hanya Michael Qualls, agar lawan tidak bisa menebak siapa yang harus mereka jaga. Untuk babak kedua, yang harus pemain lakukan adalah shoot-the-ball," ujar coach Ismael dalam wawancara di pertengahan laga.
Hangtuah tertinggal 20-24 di kuarter pertama. Namun mereka tetap dengan strategi awal, yaitu semua pemain harus terlibat dalam permainan. Aliran bola menjadi lebih bagus, dan ada enam assist yang tercipta di kuarter kedua. Hangtuah juga memasukkan tiga three point yang membawa mereka memimpin 45-44 saat turun minum.
Michael Kolawole mencetak 13 poin. Disusul Fisyaiful Amir dengan tambahan 10 poin. Hal yang harus diperhatikan Hangtuah adalah turnovers. Karena dari tujuh turnovers yang dibuat Hangtuah, Borneo bisa memanfaatkannya menjadi 10 poin. Jika turnovers bisa dikurangi, maka peluang Hangtuah menang semakin besar. (*)
0 Comments