Salah satu faktor keberhasilan RANS PIK Basketball menembus babak Playoffs di musim perdananya adalah adanya Bima Riski Ardiansyah. Pemain lokal yang memberikan kontribusi cukup besar. Kenyataannya, Bima justru tak masuk dalam skenario tim RANS di musim depan. Cukup sulit untuk menebak langkah RANS. Sementara masa depan Bima Riski juga masih menjadi misteri.
Kepindahan Bima Riski dari Satria Muda ke RANS pada musim 2022 membawa berkah baginya. Dari pemain yang selalu menghangatkan bangku cadangan SM, Bima menjadi pemain inti RANS. Dalam 22 game, termasuk musim reguler dan playoffs, Bima mengoleksi rata-rata 8,0 ppg dan 4,5 rpg. Penampilannya jelas berbeda dengan sewaktu masih di SM.
Kalau menilik sejarahnya, Bima merupakan shooting guard sekaligus pencetak poin terbaik di liga profesional Indonesia. Dia pernah menjadi top score liga ketika masih bermain untuk Bimasakti Malang. Kepindahannya ke CLS Knights juga membuatnya mendapatkan satu gelar juara di IBL 2016 dan ABL 2018-19. Tapi sayang, di klub yang sama dia mendapatkan cedera, yang memaksanya harus mengalami titik terendah dalam kariernya.
Bima lantas mencoba peruntungan di IBL, setelah CLS Knights tidak melanjutkan keikutsertaannya di ASEAN Basketball League. Dia bergabung dengan SM pada musim 2020. Namun sudah jelas, kalau persaingan antarpemain di SM ketat. Sehingga Bima harus puas berada di bangku cadangan. Sampai akhirnya, dirinya seperti hidup kembali saat bergabung dengan RANS.
Dengan catatan statistik musim lalu, rasa-rasanya tidak sulit bagi Bima Riski untuk mendapatkan klub baru. Tapi sampai sekarang belum ada tim yang memperkenalkan dirinya. Hanya RANS saja yang memberikan ucapan terima kasih lewat akun Instagram mereka. Namun yang jelas, Bima Riski masih punya sisa-sisa kemampuan untuk mencetak poin. Sehingga di mana pun dia berada nanti, jelas akan banyak membantu klub tersebut. (*)
0 Comments