Indonesian Basketball League (IBL) Seri V Kediri di GOR Jayabaya sudah berakhir. IBL Fans di Kota Tahu disuguhi pertandingan yang istimewa, terutama kebangkitan Satria Muda Pertamina Jakarta dan Amartha Hangtuah.
Satria Muda dan Hangtuah jadi tim yang tampil impresif selama pelaksanaan seri Kediri, 28 Februari - 1 Maret lalu. Satria Muda bisa memenangkan dua laga, alias sapu bersih. Sedangkan Hangtuah menang dua kali dari tiga pertandingan, sekaligus mengakhiri rekor delapan kali kalah beruntun.
Hasil positif Satria Muda itu disinyalir berkat latihan keras selama libur tengah musim. Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih Milos Pejic. Menurutnya, Satria Muda memanfaatkan libur untuk memperbaiki defense. Dari defense yang baik, maka serangan akan mengalir dengan lancar. Kenyataannya memang demikian. Sebaran poin tim Satria Muda sudah bagus. Tidak hanya mengandalkan Gary Jacobs saja. Justru kini beberapa pemain lokal mulai menunjukkan tajinya.
Kemudian strategi pergantian pemain asing juga jadi faktor kunci membaiknya performa Satria Muda. Ketika Tyquan Scott digantikan Shawntez Patterson, maka jumlah rebound Satria Muda meningkat. Menariknya, justru ketika ada Patterson, Elijah Foster bisa jadi eksekutor, yang bisa mencetak poin juga.
Dua kemenangan di seri Kediri, sudah cukup membuktikan bahwa Satria Muda kembali ke jalur juara. Kini Satria Muda menduduki peringkat keempat klasemen sementara IBL 2020.
Tim berikutnya yang bangkit adalah Hangtuah. Sebelumnya, mereka di dasar klasemen dengan rekor 1-8, atau delapan kali kalah beruntun. Langkah yang diambil adalah mengganti pelatih. Harry Prayogo digantikan Rastafari Horongbala. Pelatih senior yang sudah malang melintang di basket Indonesia.
Efeknya luar biasa. Hangtuah punya permainan yang berbeda. Berbeda dalam hal gaya permainan. Hangtuah yang biasanya mengandalkan outside player, kini mereka bisa bermain di dua sisi. Baik luar maupun dalam.
Dari sisi dalam, bahkan kini seorang Muhammad Jayadiwangsa bisa memberikan kontribusi di sistem yang dibuat Rastafari. Menariknya lagi, para shooter Hangtuah lebih wangi, karena mereka punya ruang tembak yang leluasa. Contohnya Gunawan yang bisa mencetak 6 dari 8 percobaan tembakan tiga angka, saat mereka mengalahkan Pacific Caesar Surabaya.
Hangtuah pun bisa mengakhiri paceklik kemenangan. Mereka kini meloncat ke peringkat keenam klasemen sementara IBL 2020, sekaligus punya harapan tampil di playoff. Meski begitu, mereka harus bekerja keras di tiga seri tersisa.
Melompatnya Hangtuah ke peringkat keenam, memang dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama tentu adanya penundaan pertandingan karena kendala GOR Jayabaya yang bocor. Kebocoran tersebut memaksa dua pertandingan ditunda, yakni Satya Wacana Salatiga melawan Pacific Caesar Surabaya, dan Indonesia Patriots melawan Prawira Bandung.
Sementara itu, penundaan pertandingan juga dilakukan pada pertandingan Prawira Bandung melawan Bima Perkasa Yogyakarta. Tetapi berbeda kasus. Kali ini karena ada permasalahan Letter Of Clearence (LOC) yang membuat laga ini ditunda karena terlalu malam. Tetapi laga ini akhirnya dimainkan di Surabaya, Kamis, 5 Maret 2020.
Pacific Caesar Surabaya, Satya Wacana Salatiga, Bank BPD DIY Bima Perkasa, Prawira Bandung, dan Louvre Surabaya merupakan tim-tim yang punya hasil negatif di Kediri. Mereka turun peringkat, karena mengalami kekalahan menyakitkan.
Untuk papan atas, posisi masih belum berubah. Indonesia Patriots memimpin klasemen sementara. Di peringkat dua ada Pelita Jaya Bakrie yang sukses mengoleksi dua kemenangan. Dan, di tempat ketiga ada NSH Jakarta. NSH kini sudah menang head-to-head (2-0) atas Louvre Surabaya dan Amartha Hangtuah.
Seri Kediri memang istimewa karena sudah lama, hampir 20 tahun, tidak ada pertandingan basket nasional. Antusiasme penonton memang bagus. Namun karena cuaca kurang mendukung, jadi pelaksanaan agak terhambat. Diharapkan ke depan dukungan Pemerintah Kota Kediri untuk bisa memperbaiki sarana dan prasarana yang ada. Sehingga, pelaksanaan pertandingan tidak akan terganggu dengan faktor cuaca. (*)
0 Comments