Timnas bola basket Indonesia mendapatkan sejumlah catatan kekurangan yang harus diperbaiki dari performa mereka saat berlaga di hari terakhir Indonesia International Basketball Invitational (IIBI). Hal tersebut didapatkan tim asuhan Milos Pejic ketika dipaksa mengakui keunggulan Suriah 76-82 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/8) petang.
Bermain tanpa Derrick Michael yang cedera jempol kaki, timnas Indonesia bergantung kepada Marques Bolden, terutama dalam defense. Ketika Marques ditarik, pertahanan timnas Indonesia di paint area lebih mudah ditembus. Sebaliknya, perolehan poin Yudha Saputera dkk juga agak tersendat karena kekurangan opsi menyerang dari bawah ring.
Para pemain cadangan timnas Indonesia juga tak bisa mengimbangi permainan starter yang dihuni Yudha, Jerome Anthony Beane Jr, Juan Laurent, Brandon Jawato, dan Marques, terutama dalam offense. Sepanjang pertandingan, hanya tiga angka yang disumbang pemain bench, yakni lewat tembakan tiga angka Zane Adnan.
Timnas Indonesia sebenarnya memulai laga dengan cemerlang. Berbeda ketika mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) 66-62 sehari sebelumnya, Marques dkk langsung tancap gas. Dimulai dengan tembakan tiga poin Juan, timnas Indonesia melejit lewat aksi-aksi brilian Marques dan Beane hingga unggul 21-4 saat interval kuarter pertama.
Namun saat Milos melakukan rotasi, Suriah bisa mengejar ketertinggalan untuk menutup kuarter pertama menjadi 17-24 bagi keunggulan timnas Indonesia.
Kuarter kedua, timnas Indonesia tak mencetak poin sampai hampir tiga menit saat Marques di bangku cadangan. Zane kemudian memecah kebuntuan dengan tembakan tiga angkanya untuk membuat skor menjadi 30-21. Timnas Indonesia kemudian menutup halftime dengan keunggulan 49-33, setelah tiga tembakan tiga angka beruntun yang masuk, dua dari Yudha dan satu dari Brandon.
Selisih keunggulan timnas Indonesia makin menipis saat Suriah mencatatkan tiga tembakan tiga angka. Saat interval kuarter ketiga, Yudha dkk hanya unggul enam angka 55-49, saat Marques kemudian ditarik keluar. Tanpa Marques, timnas Indonesia hanya memimpin lima angka 65-60 pada akhir kuarter ketiga.
Kuarter keempat baru berjalan kurang dari 30 detik, Suriah berhasil mengambil alih keunggulan lewat dua tembakan tiga angka Nadim Issa dan Omar Delbi. Sejak itu, pertarungan berlangsung ketat. Timnas Indonesia berusaha menjaga tak tertinggal terlalu jauh. SKor sempat imbang 73-73 saat laga tersisa tiga menit. Namun Suriah berhasil menutup laga dengan kemenangan lewat aksi Brandon Petterson di bawah ring dan tembakan tiga angka Omar Delbi.
Walau kalah, timnas Indonesia mendapatkan applaus dari sekitar 3.000 penonton yang hadir di Indonesia Arena. Yudha menjadi penampil terbaik timnas Indonesia dengan kontribusi 21 poin, 4 rebound, 5 assist, dan 3 steal selama 35 menit lebih bermain. Marques menyumbangkan 19 angka. Brandon mengemas 14 poin dan 3 assist sebelum foul out pada pengujung laga. Sementara Beane mencatatkan 12 poin, 6 rebound, 6 assist, dan 4 steal.
Dari Suriah, Emilio Basabe mencetak 21 poin, 9 rebound, dan 5 assist sebelum foul out. Brandon Petterson tak kalah menawan dengan 20 poin, 9 rebound, dan 5 assist. Sementara Omar Delbi yang turun dari bangku cadangan mencetak 19 poin, sembilan di antaranya lewat tembakan tiga angka, dengan akurasi 100 persen.
"Selamat untuk Suriah, mereka terbaik di turnamen ini," kata Milos selepas laga.
Ia mengatakan, timnas Indonesia bermain bagus pada dua kuarter awal. Namun pada babak kedua, permainan timnya menurun. "Ada yang cedera. Kami mencoba bermain ketat. Kami punya banyak hal untuk diperbaiki. Banyak pemain cedera, banyak pemain yang datang setelah musim IBL yang panjang," ungkap Milos.
Hal senada disampaikan Yudha. Menurut dia, alur permainan timnas Indonesia sangat baik pada babak pertama. Namun semua berubah pada babak kedua.
"Babak kedua start kami agak pelan. Mereka juga bisa cetak sampai 15 poin. Kita nggak punya rim protector, kecolongan dari bigman mereka. Ini pelajaran untuk prakualifikasi (Olimpiade) nanti. Dari tiga game di turnamen ini, saya bisa tahu level saya di Asia di mana. Saya juga belajar dari pertandingan Piala Asia dulu, belajar banyak mengatur teman-teman," ujar Yudha.
Mengenai prakualifikasi Olimpiade yang akan berlangsung di Damaskus Suriah mulai 12 Agustus nanti, Milos mengatakan masih punya satu hari latihan pada Senin (7/8/2023). Ia mengaku tak punya banyak pilihan pemain untuk dibawa ke Suriah. "Kita lihat Senin. Ada tes medis untuk pemain. Kami akan putuskan setelah latihan terakhir," tegasnya.
0 Comments