Timnas Basket Indonesia kehilangan keunggulan di kuarter keempat, dan terpaksa menelan kekalahan, 78-86, atas Korea, di Window 2 FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers, Kamis malam (21/11). Menanggapi kekalahan tersebut, head coach timnas Johannis Winar mengatakan kalau dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi laga ini. Namun Korea bukan tim yang mudah untuk dikalahkan.
Indonesia bukannya tidak memberikan perlawanan. Abraham Damar Grahita dan kawan-kawan masih bisa meraih keunggulan. Tetapi diakui Coach Ahang, bahwa Korea tetaplah tim yang sulit dikalahkan. Meski pun mereka tidak menampilkan dua pemain andalannya.
"Korea, meskipun tanpa Kim (Jongkyu Kim) dan Ra Guna, mereka tetap tim yang berbahaya. Mereka punya size dan kecepatan. Tapi kami sudah mengantisipasi permainan mereka sejak awal," kata Coach Ahang, dalam konferensi pers usai pertandingan.
Ditanya tentang strategi defense lawan, sebenarnya Coach Ahang juga kaget ketika Korea memakai zone defense di awal. Karena biasanya Korea memakai man-to-man defense. Tetapi saat mereka kembali ke man-to-man, Indonesia semakin kesulitan.
"Saya tidak menyangka korea bermain dengan zone defense. Tapi sebagai tim, kami sudah mempersiapkan semuanya. Ketika mereka bermain man-to-man, kami kesulitan untuk menemukan celahnya," imbuh pelatih yang juga menangani Pelita Jaya Jakarta tersebut.
Keunggulan size Korea tergambar dari catatan statistik. Dimana mereka unggul rebound dengan perbandingan 50-32. Korea lebih banyak mencetak offensive rebound dengan 15 kali, yang dikonversi menjadi 18 second chance points. Namun Indonesia patut dapat pujian, karena berhasil menyarangkan 12 three point ke ring Korea.
Selanjutnya, timnas Indonesia akan kembali ke tanah air. Tidak ada waktu istirahat bagi mereka, karena Thailand sudah menanti di depan mata. (*)
0 Comments