Halim Kediri sejak dulu memang dikenal melahirkan banyak pebola basket andal, salah satunya adalah Pek King Dhay, salah satu anggota tim nasional Indonesia ketika untuk pertama kali meraih medali perak SEA Games 2001 di Kuala Lumpur Malaysia.
King Dhay sejak kecil sudah mengawali latihan basket di Halim Kediri. "Sejak SD, tetapi latihannya putus nyambung kayak orang pacaran, ha.ha.ha," kenangnya. "Baru serius latihan rutin sejak SMP. Tahun 1996 saya sudah masuk mess Halim," tambah adik dari Pek King Sing ini.
King Dhay kemudian memutuskan hijrah ke Pacific Caesar Surabaya tahun 1999. Talentanya dilirik masuk ke pelatnas SEA Games 1999 Brunei Darussalam, namun sayang dia tidak terpilih masuk tim inti yang diberangkatkan.
Dua tahun kemudian, King Dhay memberikan kontribusi menciptakan sejarah merebut medali perak SEA Games 2001 di Kuala Lumpur Malaysia.
Tahun 2002, King Dhay hijrah ke Bhinneka Solo. Di klub ini dia bertahan hingga tahun 2009. Dia kemudian memperkuat CLS Knights selama satu musim kompetisi.
"Setelah itu saya sempat pensiun setahun, kemudian memperkuat Pacific lagi hanya semusim," tuturnya.
King Dhay sempat pula menangani tim putri Sritex Dragons selama dua musim. "Sekarang saya melatih privat di Yogya dan Semarang," kata bapak dua anak yang kini tinggal di Solo ini.
"IBL kini seru dengan tiga pemain asing di tiap klub," katanya."Saya pun gembira Kediri bisa menjadi tuan rumah seri kelima, berarti bukan hanya kota kota besar saja yang punya kesempatan," pungkasnya.
0 Comments