Jalan Riko Hantono menggeluti bola basket profesional sangatlah panjang dan akhirnya mengantarnya menjadi salah satu legenda bola basket Indonesia.
Riko sudah ditarik Aspac saat usianya baru 14 tahun ditahun 1994. Ia diperam selama empat tahun sebelum didaftarkan bermain di Kobatama tahun 1998.
"Saya diperam karena peraturannya minimal berusia 18 tahun buat bermain di Kobatama, " kata Riko. Di tahun pertama bermain, dia dinobatkan sebagai Rookie of The Year 1998.
Kariernya melesat cepat. Riko masuk dalam tim nasional Indonesia untuk SEA Games 1999 Brunei Darussalam dan merebut medali perunggu. Dia juga masuk dalam skuad timnas Indonesia saat merebut medali perak SEA Games 2001 Kuala Lumpur.
Riko lima kali menjadi juara bersama Aspac sekaligus beberapa diantaranya dinobatkan sebagai MVP Final. Tahun 2008 dia sempat tak bermain, namun setahun kemudian kembali membela Aspac.
Tahun 2013, Riko sempat bermain di tim nasional 3X3 Indonesia dalam kejuaraan FIBA Asia 3X3 di Doha Qatar.
"Sekarang saya banyak melatih untuk privat di Jetz Serpong," kata Riko. "Juga masih sering berlatih bersama tim veteran," ujar bapak dua anak hasil pernikahannya dengan Chenny Juniver.
"Collins berusia sembilan tahun, adiknya Cowen baru berumur dua tahun. Collins sudah mulai pegang pegang bola basket, tetapi belum serius," ceritanya.
Riko berharap bola basket Indonesia dan IBL makin sukses. "Semoga makin atraktif, maju dan berprestasi sehingga sponsor juga makin banyak masuk," harapnya.
Semoga selalu sukses dan bahagia , legenda.
0 Comments