Mereka semua datang dengan mimpi sama, menjadi pebola basket professional dan bermain di Indonesian Basketball League (IBL). Datang dari jauh ataupun dari Jakarta, cita-cita mereka sama tatkala memutuskan mengikuti IBL Rookie Combine 2019 di The Hawk Basketball, BSD, Tangerang, 9-11 Oktober.
“Saya sudah mendapat restu dari orangtua dan berharap dipilih masuk tim IBL. Jika dipilih saya ingin berkontribusi,” kaya Yoga Saputra, asal Bengkulu.
Senada pula diucap Yudi Partogi asal Medan. “Saya ingin menjadi pebasket professional. Siap berikan yang terbaik untuk tim yang nanti memilih saya,” tegasnya.
Dari Ambon, Richnel Rainders bertekad serupa. “Saya ingin bermain di IBL dan menjadi professional agar kehidupan lebih baik dari sebelumnya,” kata mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana ini.
Mereka semua bersaing menunjukkan performa terbaik, namun IBL Rookie Combine juga menyatukan mereka, menambah persahabatan. “Seru juga ketemu dan berteman dengan teman-teman dari daerah lain. Mereka jago-jago,” kata Yoga.
“Saya senang dapat pengalaman dan teman. Saya pun akan siap maksimalkan kemampuan,” kata Danang Eko, pemuda asal Tulung Agung Jawa Timur.
Kini, semua pemain berdebar menunggu IBL Rookie Draft 2019 yang akan digelar 12 November di Jakarta. “Saya minta kalian menjaga kondisi dan terus berlatih hingga draft nanti. Jangan hiraukan klub mana yang akan memilih kalian. Tak ada istilah tim papan bawah dan papan atas untuk berkembang,” kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.
0 Comments