News Games

IBL Pertamax 2020: Jalan Terjal Bank BPD DIY Bima Perkasa

21 April 2020
|

IBL Pertamax 2020 tampaknya kurang bersahabat bagi tim Bank BPD Bima Perkasa. Tim asal Jogjakarta ini mengalami kendala yang membuat mereka ada di papan bawah. Meski begitu, skuad asuhan Raoul Miguel Hadinoto tersebut tetap tegar dan pantang menyerah.

Musim berat Bima Perkasa dimulai sejak mereka tidak bisa memainkan Yanuar Priasmoro. Pemain lokal yang menjadi salah satu pendulang poin tim ini. Yanuar menderita cedera saat mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia. Yanuar diprediksi tidak bisa tampil hingga bulan Februari 2020. Kenyataannya, Yanuar bahkan tidak muncul hingga seri Surabaya. 

Sebagai ganti Yanuar, sebenarnya Bima Perkasa mengambil Nuke Tri Saputra. Mantan punggawa Pacific Caesar Surabaya ini dianggap bisa menggantikan Yanuar. Seperti yang dikatakan pelatih Raoul, untuk bisa menang di IBL harus ada pemain lokal yang bisa mendukung produktifitas poin pemain asing. 

Kemudian di sisi dalam, mereka kehilangan Galank Gunawan. Pemain center itu pindah ke Louvre Surabaya. Praktis hanya Frida Aris yang bisa bermain di posisi tersebut. Lalu, Bima Perkasa pun mengambil Raylly Pratama dari NSH Jakarta. 

Kemudian beranjak ke IBL Foreign Player Draft. Tampaknya Bima Perkasa juga sangat meyakinkan. Mereka mengambil kembali David Vincent Seagers, Foreign MVP IBL 2017-2018. Ditambah Devin Gilligan dan Blake Ty Truman. Tampaknya komposisi ini bisa berbicara banyak di IBL.

Kemudian badai terjadi. Blake Truman tidak sesuai espektasi. Dari empat pertandingan, hanya mencetak 4,3 PPG. Sangat minim untuk ukuran pemain asing. Kemudian, David Seagers tidak berada dalam performa terbaik. Sehingga dianggap kurang berkontribusi. Kedua pemain tersebut akhirnya diganti. Sisanya hanya Devin Gilligan.

Bima Perkasa pun kedatangan pemain pengganti yaitu Mamadou Diakite dan Filip Pejovic. Ketiga pemain tersebut bahu-membahu dengan Gilligan. Ternyata masalah berikutnya muncul. Nuke mengalami cedera, dan menyusul berikutnya Giligan cedera. Bima Perkasa semakin terpuruk. Mereka hanya bisa mengumpulkan tiga kemenangan dari 13 pertandingan. 

Bima Perkasa berhasil menang melawan Satria Muda Pertamina Jakarta (66-58), dan Amartha Hangtuah (69-65). Kedua kemenangan tersebut terjadi di awal musim. Dalam artian masih lengkap dengan Seagers. Kemudian satu kemenangan didapatkan dari Prawira Bandung (81-78), dimana komposisi tim sudah berbeda, dari komposisi awal.

Perubahan dan badai cedera musim ini menjadi hambatan bagi Bima Perkasa untuk berkembang. Kondisi seperti ini memang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Namun dengan semangat pantang menyerah, diharapkan Bima Perkasa bisa bangkit di fase PlayOff nanti. 

Tunggu kabar-kabar terbaru dari IBL Pertamax 2020 di iblindonesia.com. (*)

Baca Juga: Piala Raja Jogja Istimewa Cup 2019: Persiapan Menuju Kompetisi 2020

0 Comments