Salah satu nama yang tak boleh dilupakan dalam dunia bolabasket Indonesia adalah almarhum Sin Kim Lai yang meninggal di usia 60 tahun pada 17 Januari 2018. Kim Lai hampir sepanjang hidup mendarma baktikan diri untuk bolabasket Indonesia.
Kim Lai pernah menjadi pemain dan pelatih nasional, bahkan kemudian menjadi pembina, penggerak dan pemilik klub serta GOR Pelangi di kampung halamannya, Blitar, Jawa Timur.
Berasal dari keluarga miskin. Kim Lai berlatih bolabasket secara diam-diam di klub Sahabat tanpa sepengetahuan sang ayah yang tak setuju putranya menjadi atlet. Tekad Kim Lai menjadi pebasket sangat kuat. Pada usia 16 tahun dia memutuskan bergabung dengan klub Halim Kediri yang berjarak 63 km dari Blitar. Kekuatan tekad membuat hati orangtuanya luluh.
Halim Kediri pun membuka kesempatan yang lebih luas bagi kelanjutan kariernya. Tahun 1978, Kim Lai sebenarnya sudah terpilih masuk tim nasional Yunior yang akan berlaga ke Malaysia. Sayang, masalah paspor membuat dia gagal berangkat. Setahun kemudian dia terpilih masuk dalam tim nasional Indonesia menghadapi SEA Games 1979 di Jakarta.
Pensiun sebagai pemain pada tahun 1983, Kim Lai kemudian menjadi pelatih. Tangan dinginnya sebagai pelatih membawa tim putri Jawa Timur meraih medali emas PON 1996 Jakarta dan berlanjut menangani tim nasional putri Indonesia yang sukses meraih medali perunggu SEA Games 1997 Jakarta.
Sukses di tingkat nasional, Kim Lai tetap bermimpi membangun bola basket di Blitar. Dia mendirikan klub Pelangi serta mendirikan GOR Pelangi. Dia tak segan mencari talenta muda basket hingga ke pelosok. Salah satu pemain binaan Pelangi yang kini masih eksis adalah Bima Riski Ardiansyah yang saat ini bermain di Satria Muda Pertamina.
Dari Pelangi, Bima direkrut klub Bima Sakti Malang (kini menjadi Bima Perkasa Jogja). Kala itu Kim Lai sempat mengeluhkan adanya kesepakatan kontrak yang tak ditepati . Putrinya, Ivonne Febriani Sinatra, sempat masuk dalam pelatnas dan ikut meraih perak dalam ASEAN School Sport Games 2009 di Thailand.
Selain Bima, sebelumnya Kim Lai juga melahirkan beberapa pemain nasional seperti Aprijadi dan Vivi Puspari.
Kim Lai seolah memang hidupnya untuk bola basket. Dia sakit setelah mengalami cedera saat latihan di GOR Pelangi. Dikutip dari Jatimtimes, Kim Lai masih pemanasan di luar lapangan, tiba-tiba bola yang dipakainya menggelinding ke lapangan. Dia berusaha mengambil bola yang masuk di lapangan agar tidak mengenai pemain, namun malang tak dapat ditolak, dia tertabrak seorang pemain. Kim Lai langsung tidak bergerak dan dibawa ke rumah sakit. Tulang lehernya kena benturan dan syarafnya terjepit. Sempat menjalani perawatan medis selama sepuluh hari di rumah sakit. Ia meninggal saat dirawat di RS Panti Nirmala, Kota Malang.
Kim Lai telah tiada, namun jasanya pada bola basket Indonesia akan selalu dikenang abadi.
Credit Foto :Instagram @horeblitar
0 Comments