Tim Nasional Basket Putra dan Putri Indonesia baru saja menyelesaikan SEA Games 2025 di Bangkok, Thailand. Kedua timnas tersebut berhasil membawa pulang medali perunggu. Namun dari staf kepelatihan Timnas Putri ada sosok IBL Legends yang punya cerita menarik di SEA Games 2015, yaitu Andrie Ekayana Satya Santosa.
Mundur ke tahun 2015, di mana Yayan (sapaan akrabnya), memainkan musim pertamanya bersama Hangtuah Sumsel IM, setelah meninggalkan CLS Knights Surabaya. Meski terbilang senior, saat itu Yayan menduduki peringkat teratas untuk urusan poin di NBL Indonesia 2014-15 dengan rataan 14.6 poin per game.
Mungkin banyak orang berpikir bahwa catatan fantastis inilah yang membuat Fictor Gideon Roring, pelatih timnas putra saat itu, memerlukan tenaganya di SEA Games 2015 Singapura. Tapi ada alasan lain yang pernah diungkapkan Yayan.
"Saya diminta sebagai guard combo. Jadi bisa main posisi satu atau posisi dua. Saya bisa jadi cover Mario Wuysang atau Andakara Prastawa Dhyaksa, atau bisa jadi cover-nya shooter. Memang Coach Ito (Fictor Gideon Roring) maunya saya bisa main di beberapa posisi."
Di SEA Games, Yayan menyumbang 37 poin, tujuh rebound, delapan assist. Bahkan Yayan menjadi salah satu kunci Indonesia melangkah ke final, dengan mencetak 16 poin, saat Merah Putih bertemu Singapura di semi final.
"Tim SEA Games tahun 2015 menurut saya sangat solid. Coach Ito saat itu membangun tim itu dengan pondasi disiplin yang tinggi, meski hal tersebut membuat stres para pemain," kenangnya. "Para pemain harus selalu disiplin waktu, dari hal-hal didalam lapangan dan di luar lapangan. Mungkin dari klub masing-masing tidak seketat itu. Tapi begitu masuk di timnas diatur semua jadwalnya harus rapi. Semua tersusun sesuai jadwal."
Yayan dua kali membela Timnas Indonesia di SEA Games, dan masing-masing mendapatkan medali perak. Dia pernah bermain di tahun 2007 dan 2015. Ini merupakan prestasi yang membanggakan, dan sampai sekarang pengalamannya masih diperlukan bagi perkembangan Tim Nasional Basket Indonesia. (*)
0 Comments