News Press Release

Hasil Screening Test PCR Jelang IBL 2021

09 March 2021
|

Jakarta, 9 Maret - Kompetisi IBL Pertamax 2021 siap digelar untuk hari perdana pada tanggal 10 Maret. Seluruh personil baik pemain, ofisial, wasit dan panitia sebanyak 452 telah melakukan tiga kali PCR sebagai syarat (screening) untuk dapat beraktifitas di area gelembung di Robinson Cisarua Resort, Senin 8 Maret kemarin. 

Sejak awal rangkaian screening PCR sebanyak 3 kali, dapat terdeteksi personil yang masih belum dapat memenuhi persyaratan untuk memasuki gelembung. Fungsi screening tersebut memang diperlukan untuk meminimalisir potensi resiko yang mungkin timbul.

Hasil PCR memang tidak semua menunjukkan hasil negatif dari Covid-19, namun penurunan signifikan dibanding pemeriksaan sebelumnya. “Saat ini dari 452 personil, terdapat 13 personil yang terdiri dari 3 ofisial & 10 pemain. Beberapa diantaranya yakni 6 pemain asal Pelita Jaya yang masih belum mendapat clearance letter (surat izin keberangkatan dari IBL) sebagai salah satu persyaratan. “Pada tes awal, beberapa pemain Pelita Jaya belum diberikan persetujuan untuk berangkat ke IBL Camp, sehingga masih perlu rangkaian monitoring. 9 (sembilan) pemain Pelita Jaya lainnya berstatus negatif hingga saat ini. Rangkaian pertandingan yang  akan dijalankan oleh Pelita Jaya Bakrie Jakarta pun mengalami penyesuaian di tanggal 17 Maret sesuai dengan jadwal yang telah dipublikasikan” jelas Junas. 

Dr. Panudju Djojoprajitno, MARS dari Rumah Sakit Royal Progress yang menjadi Tim Ahli Pendamping Kompetisi IBL Pertamax 2021 menyebutkan kemungkinan seseorang positif pada tes ketiga pun dapat  terjadi dan disitulah memang fungsi screening tersebut harus dijalankan. Panudju menilai, IBL sudah melakukan antisipasi dengan baik. “IBL sudah sediakan klinik yang siap selama 24 jam terkait dengan keadaan emergency. Kemudian ada tiga rumah sakit rujukan. Segala risiko tampaknya sudah diantisipasi, termasuk penanganan situasi selama penyelenggaraan. IBL Musim 2021 tetap dapat berjalan” tegasnya.

IBL memulai musim ini dengan berbagai persiapan protokol dan prosedur penanganan atas rekomendasi instansi kesehatan, seperti Kementerian Kesehatan, BNPB dan RS Royal. Selain itu, keterbukaan informasi juga menjadi suatu hal yang penting agar seluruh pihak dapat menjadikan sebuah antisipasi maupun pembelajaran dalam rangkaian penyelenggaraan musim ini” pungkas Junas.

Baca Juga: Hasil Screening Test Jelang Serie 2 Bandung

0 Comments