Satria Muda Pertamina Jakarta sudah tampil full-team, setelah menambahkan Reynaldo Zamora ke dalam rosternya. Dia adalah pemain asing ketiga yang didatangkan sebagai pengganti Trey Davis. Meski belum maksimal, setidaknya Satria Muda mendapatkan suntikan tenaga baru. Namun mereka belum nyaman di babak pertama, karena Amartha Hangtuah Jakarta masih membuntuti. Satria Muda unggul 47-40 saat turun minum. 

Kedua tim tampil sama kuat di kuarter pertama (25-25). Hangtuah justru unggul empat angka setelah Michael Kolawole mencetak three point (25-21). Kemudian Satria Muda bisa menyamakan kedudukan setelah Jarred Shaw memasukkan dua kali tembakan free throw, serta Widyanta Putra Teja melakukan fast-break setelah mencuri bola dari Zoran Talley Jr..

Masalah muncul di kubu Hangtuah saat kuarter kedua berjalan. Secara permainan, tampak tidak ada bedanya dari kuarter pertama. Hanya saja, Hangtuah terburu-buru ketika mendapatkan possession. Sehinga penyelesaian akhir mereka buruk. Hangtuah memasukkan tujuh tembakan dari 22 attempt di kuarter kedua. Bahkan jumlah attempt mereka lebih banyak dari Satria Muda. 

Kecerobohan inilah yang membuat Hangtuah akhirnya tertinggal dengan jarak tujuh angka saat turun minum. Sebelum kuarter kedua ditutup dengan keunggulan Satria Muda 47-40, Hangtuah sempat tertinggal 10 poin. Satria Muda bisa running enam poin beruntun, Fisyaiful Amir melakukan turnover bad pass, dan Michael Kolawole gagal dalam upaya tembakan three point. 

Kalau dihitung, Hangtuah memang hanya melakukan tiga kali turnovers di kuarter kedua. Tetapi dua dari tiga turnovers tersebut berujung poin untuk Satria Muda. Sementara dari 15 attempt yang gagal dari Hangtuah di kuarter kedua, enam diantaranya adalah percobaan tembakan tiga angka. Kesimpulannya, Hangtuah harus lebih sabar jika mereka ingin mengejar poin Satria Muda. (*)