Gede Elgi Wimbardi mencetak 12 poin dengan field goals precentage 100% sepanjang babak pertama, untuk menjaga Bali United Basketball tetap dekat dengan Prawira Bandung. Tuan rumah untuk sementara tertinggal 28-32 dari tim tamu, di GOR Purna Krida, Rabu malam (12/2).
Pertandingan ini seharusnya digelar pada 18 Januari lalu, namun tertunda karena kendala lapangan licin. Karena kuarter pertama tidak selesai, maka laga tersebut diulang dari awal. Sehingga skor kembali 0-0, saat tip-off. Bukan melanjutkan laga yang sudah pernah berjalan.
Kedua tim sempat struggle di awal. Bali United memimpin dengan skor 14-13 di kuarter pertama. Tetapi Prawira lebih baik di kuarter kedua, dan akhirnya memimpin 32-28 saat turun minum. Tapi sebenarnya tidak ada perbedaan dalam permainan kedua tim selama babak pertama. Bahkan dari field goals dan kesalahan kedua tim.
Bali United dan Prawira sama-sama memasukkan 10 dari 33 percobaan tembakan, atau dengan persentase 33%. Kemudian dari turnovers juga sama, keduanya masing-masing melakukan 10 kali turnovers. Bali United sukses mengunci pergerakan Norbertas Giga, sehingga kesulitan mencetak poin di paint area. Sementara Prawira tampaknya memberikan penjagaan ekstra kepada Xavier Cannefax. Sehingga Bali United butuh alternatif serangan. Karena Cannefax belum mencetak angka hingga babak pertama usai.
Akhirnya Bali United menemukan salah satu celah dalam serangan, yaitu melalui Gede Elgi Wimbardi. Dia mencetak 12 poin, dengan total field goals empat dari empat percobaan, termasuk tiga kali three point. Gede juga menambahkan satu rebound dan satu steal. Sebaliknya dari Prawira, ada John Wesley Murry II yang mampu menyumbang 10 poin, dengan dua kali three point.
"Saya rasa kami harus lebih baik, khususnya di paint area. Pemain mereka Joshua Nurse sangat bagus dalam menjaga Norbertas Giga, dia bermain sangat fisikal. Untuk eksterior tidak ada masalah, karena kami masih bisa menembak, tapi untuk interior harus lebih baik lagi," ungkap pelatih Prawira, David Singleton, di pertengahan laga. (*)
0 Comments