Memasuki kuarter kedua, tidak terlihat adanya energi dalam permainan Evos. Khususnya dalam defense, yang membuat Satya Wacana terlihat mudah dalam mencetak poin. Di kuarter kedua ini, Satya Wacana menambahkan 13 poin dan Evos hanya menghasilkan tujuh poin. Satya Wacana unggul 34-20 saat turun minum. 

Kuarter kedua baru berjalan 40 detik, head coach Jerry Lolowang meminta time-out. Tampaknya, dia melihat adanya adjustment dari Evos. Sehingga coach Jerry harus mencari strategi lain. Tampaknya strategi baru yang diterapkan coach Jerry cukup efektif untuk menjaga keunggulan mereka hingga pertengahan kuarter kedua. Marvin Lyndsay dan Calvin Yeremias Biyantaka yang menopang Satya Wacana saat itu. 

Memasuki lima menit terakhir kuarter kedua, Evos lebih agresif. Andre Jackson dengan floater mampu menipiskan jarak hingga tersisa 12 angka (20-32) di sisa waktu satu menit. Tapi di akhir kuarter kedua ini, Evos tertinggal 20-34 dari Satya Wacana. 

"Kami terbawa permainan Satya Wacana. Mereka meredam laju pace, dan kami juga kehilangan touch. Kami harus bermain lebih cepat di babak kedua," kata Ricky Dwi Tauri, asisten pelatih Satya Wacana. 

Sampai first-half, Shemar Johnson menjadi pemain dengan kontribusi poin paling banyak di tim Satya Wacana dengan 11 poin. Marvin Lindsay Ii menyusul dengan torehan sembilan poin. Dari kubu Evos, Andre Jackson menyumbang tujuh poin, dan David Haye membukukan enam poin dari bench. (*)