Dewa United mengamuk sejak kuarter kedua dimulai. Mereka tak memberikan kesempatan Patriots untuk berkembang. Bahkan dari three point Xaverius Prawiro, Dewa United sempat berbalik unggul 43-41. Sebelum akhirnya mereka kembali tertinggal dengan margin empat angka (43-47) saat turun minum.
Dewa United memasukkan 27 poin di kuarter kedua ini. Mereka memasukkan delapan tembakan dari 22 attempt, termasuk dua tembakan three point. Namun yang paling mengesankan adalah Dewa United mengeksploitasi paint area Patriots. Sehingga ketika tembakan tidak masuk, setidaknya mereka bisa mendapatkan free throw. Di kuarter kedua ini, Dewa United memasukkan sembilan kali free throw dari 10 kesempatan.
Anthony Johnson membuat 13 poin hingga first-half. Xaverius Prawiro mencetak 10 poin, dan Kaleb Ramot Gemilang mengoleksi delapan poin. Serangan di paint area membuat Dewa United akhirnya bisa menyusul Patriots. Di kuarter kedua ini, mereka bisa running score 14 angka yang membuat lawan tidak berkutik.
Dewa United mencetak 15 poin dari fast break dalam dua kuarter. Kemudian mereka juga memasukkan 18 poin dari paint area, serta memaksa Patriots melakukan delapan turnovers, yang bisa dikonversi jadi sembilan poin oleh Dewa United. Sementara di sisi Patriots, mereka bertumpu pada Anthony Beane yang sudah mencetak 21 poin hingga kuarter kedua. Beane juga menambahkan tujuh rebound dan tiga assist.
Beruntung Patriots bisa memasukkan enam poin berturut-turut di sisa satu menit terakhir kuarter keempat. Enam poin tersebut tercipta dari three point play Kelvin Sanjaya, dan tembakan tiga angka Greans Tangkulung. Patriots tetap memimpin dengan keunggulan 47-43. (*)
0 Comments