Keputusan krusial diambil manajemen Pacific Caesar Surabaya jelang liga. Bahkan kalau melihat waktunya, mereka benar-benar membuat keputusan yang berani. Keputusan tersebut adalah mengganti pelatih kurang dari satu bulan sebelum kompetisi berakhir. Tetapi justru, sang pelatih anyar siap menjaga prestasi Pacific di IBL 2020.
Pacific Caesar dalam dua musim terakhir diasuh oleh Kencana Wukir. Di tahun pertama, ia sukses membawa tim lolos playoff, namun gugur di putaran pertama. Setelah itu, Pacific melaju ke semifinal di tahun berikutnya. Tetapi di Piala Presiden 2019, prestasi Pacific terjun bebas. Kondisi ini ternyata jadi sorotan manajemen. Bertepatan dengan masa kontrak yang juga sudah habis, maka Pacific mengakhiri kerjasama dengan Kencana Wukir.
Sebagai gantinya, pada saat IBL Expose di Jakarta lalu, Pacific memperkenalkan pelatih baru. Dia adalah David Singleton. Pemuda asal Amerika Serikat yang sudah menjadi pelatih basket di liga-liga Asia Tenggara.
Singleton mulai menjadi pelatih di Selandia Baru. Saat itu umurnya baru 25 tahun. Setelah satu setengah musim di sana, ia pindah ke Saigon Heat Vietnam.
"Saya bergabung dengan Saigon Heat, dan ikut menangani tim ini di ABL (ASEAN Basketball League). Kemudian saya ke VBA (Liga Basket Vietnam). Pada musim terakhir (2019) saya bisa membawa Saigon Heat juara," ungkap Singleton.
Prestasi ini yang membuat Pacific terpikat. Mereka menghubungi agen yang menaungi Singleton. Akhirnya, Singleton pun bisa mendarat di Surabaya.
Setelah berlatih bersama Pacific, ia melihat tim ini punya potensi. Meskipun dengan perubahan roster yang menurutnya sangat berpengaruh pada performa tim. Tetapi Singleton optimistis bisa menjaga prestasi Pacific.
"Beda roster bagi saya tidak masalah. Saya juga ingin membawa mereka juara. Saya ingin tim ini berproses setiap waktu. Tim ini (Pacific) masih punya ruang untuk berkembang. Saya rasa dalam 20 hari ke depan akan sama-sama kita lihat perkembangannya," katanya.
Sementara itu, Singleton juga antusias mengelilingi kota Surabaya. Meskipun itu belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Ia masih fokus membenahi tim jelang IBL 2020.
"Saya sudah pernah ke Surabaya. Tapi mungkin hanya sebatas di lingkungan GOR Kertajaya saja. Kali ini saya ingin lebih mengetahui tentang kota ini," kata Singleton sembari tersenyum.
Credit Photo by : facebook Saigon Heat
0 Comments