Bima Perkasa Jogja seakan sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk menghentikan Pacific Caesar Surabaya, dalam lanjutan Turnamen All Indonesian 2025, Minggu malam (17/8) di GOR Manahan, Solo. Karena hal itu tercermin dalam skema pertahanan Bima Perkasa yang cukup baik di babak pertama. Saat turun minum, Bima Perkasa unggul 30-24 atas Pacific.
Tidak terlihat lagi ketajaman Pacific dari luar garis busur. Mereka dipaksa untuk memasuki paint area sepanjang kuarter pertama. Sementara Bima Perkasa menggunakan para big man untuk menghalau serangan Pacific dari dalam. Terbukti Bima Perkasa unggul 18-12 di kuarter pertama, dan Pacific sama sekali tidak mencetak angka dari three point dari enam kali percobaan.
Memasuki kuarter kedua, Bima Perkasa melaju 6-0 untuk menciptakan margin 12 angka (24-12). Ini merupakan keunggulan terbesar Bima Perkasa di babak pertama. Pacific sempat mendekat hingga berjarak dua poin (24-26), tetapi floater Jan Misael Panagan dan layup Avin Kurniawan kembali membuat Bima Perkasa memimpin dengan jarak enam angka (30-24).
Di babak pertama, Pacific hanya memasukkan satu three point dari 12 percobaan. Tidak hanya masalah akurasi saja, Pacific juga masih terkendala dengan rotasi pemain. Ketika pemain inti bisa ditahan, maka produktifitas poin Pacific menurun drastis. Mereka tidak memiliki pemain yang bisa memecah kebuntuan dari bangku cadangan. Di sisi lain, pertahanan Pacific terus digempur dengan serangan dari dalam paint area. (*)
0 Comments