News Press Release

Bank BJB DIY bima perkasa masih belum panas

16 January 2020
|

Masih belum panas. Kalimat tersebut mungkin bisa saja menggambarkan performa Bank BPD DIY Bima Perkasa pada Indonesian Basketball League (IBL) 2020, Seri I Semarang, 10-12 Januari lalu. Sebab mereka hanya mendapatkan satu kemenangan dari dua laga yang dijalani.

Bima Perkasa dikejutkan oleh Louvre Surabaya. Tim debutan itu bisa mengalahkan tim asuhan Raoul Miguel Hadinoto dengan skor 81-71. Sedangkan di pertandingan kedua, Bima Perkasa justru bisa mengalahkan tim Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor 66-58. 

Lantas apa yang membuat hasil berbeda di dua pertandingan tersebut, kalau dilihat dari sisi statistik. Sebenarnya, penampilan Bima Perkasa tidak jauh beda, saat melawan Louvre, maupun saat melawan Satria Muda.

Mereka tetap mampu mencetak 30 persen field goals, dengan jumlah Point in the Paint di kisaran 35-40 poin. Rasanya memang sudah barang tentu bisa dilakukan karena ada David Seagers dan Devin Gilligan yang dikenal sebagai pemain subur. Namun ditemukan satu fakta menarik, bahwa saat melawan Louvre, Bima Perkasa hanya mencetak 15 poin dari 24 turnover yang dilakukan Louvre. Sebaliknya, mereka bisa mencuri 23 poin dari 26 turnover yang dilakukan Satria Muda. 

Bima Perkasa juga mampu melimitasi poin dari Gary Jacobs, sehingga Satria Muda tidak mendapatkan asupan poin darinya. Sedangkan saat kalah melawan Louvre, Bima Perkasa kurang mampu menahan Savon Goodman, Mike Kolawole, dan Martavious Irving. Sehingga ketiganya bisa mencetak double digit points. 

Secara tim, Points Per Game Bima Perkasa terbilang kecil. Dari dua laga yang dijalani mereka mencetak 42,5 PPG. Jumlah tersebut menempati peringkat ketujuh di liga untuk sementara ini. 

Masalah lain adalah soal produktifitas poin pemain asing. Devin Gilligan memimpin dengan 23,0 PPG, dan David Seagers menghasilkan 16,5 PPG. Sayangnya Blake Ty Triman hanya mencetak 0,5 PPG di seri pertama. Jelas ini akan jadi masalah bagi mereka di seri berikutnya.

Kita akan lihat, apa yang akan dilakukan Raoul Miguel Hadinoto untuk mengumpulkan pundi-pundi kemenangan. Khususnya di Seri II Bandung yang akan berlangsung 17-19 Januari nanti.

Baca Juga: Piala Raja Jogja Istimewa Cup 2019: Persiapan Menuju Kompetisi 2020

0 Comments