Babak Playoffs berbeda dengan reguler season. Dari segi tensi pertandingan sampai tekanan mental yang dihadapi para pemain. Terkadang pemain muda kurang mampu menghadapi tekanan tersebut. Apalagi mereka baru pertama kali masuk Playoffs. Oleh karenanya, butuh pemain senior dalam satu tim untuk bisa menjaga kestabilan emosi para pemain. Kebetulan di tim Louvre Dewa United Surabaya dan Bank BPD DIY Bima Perkasa sudah punya modal tersebut. Louvre memiliki Wendha Wijaya dan Bima Pekasa punya Rachmad Febri Utomo.
Kalau berbicara soal pengalaman bermain, Wendha sudah tidak perlu diragukan lagi. Dia pernah juara bersama Satria Muda di masa lalu, serta jadi langganan Playoffs ketika bermain di Garuda Bandung. Kemudian, sebelum bergabung dengan Louvre, Wendha juga sempat membawa NSH Jakarta ke babak Playoffs. Kala itu, NSH berisi pemain muda potensial.
Bagi Louvre, Wendha merupakan aset yang sangat berharga. Di tengah ledakan performa pemain mudanya, Louvre butuh pemain yang bisa menjaga mood mereka di lapangan. Menurunkan emosi pemain bila terjadi tensi tinggi. Jadi peran Wendha di Playoffs IBL Pertamax 2021 nanti sangat penting.
Selebihnya, ketika melihat penampilannya musim ini, Wendha berperan sebagai pemain serbaguna. Ada kalanya dia bermain di sektor shooting guard, forward. Kalau diibaratkan, Wendha sekarang berperan sebagai guard combo di Louvre. Selama reguler season IBL Pertamax 2021, Wendha mencetak 7,2 PPG, 4,6 RPG, dan 2,6 APG. Dia menjadi pendulang poin terbanyak keempat di Louvre dengan total poin 116. Lebih utama lagi, meski usianya sudah tidak muda lagi, tapi Wendha tidak pernah absen selama musim ini.
Di kubu sebaliknya, Bima Perkasa musim ini mendatangkan Rachmad Febri Utomo. Small forward yang sudah melanglang buana di liga profesional dalam dan luar negeri. Catatan prestasinya juga bagus, karena Febri pernah juara IBL 2016 dan ASEAN Basketball League (ABL) 2018-19. Jadi sudah tidak diragukan lagi kemampuan Febri, khususnya menghadapi tekanan di babak Playoffs. Dan, memang itulah tujuan Bima Perkasa merekrutnya musim ini.
Febri berkontribusi di tim Bima Perkasa dengan catatan rata-rata 7,7 PPG, 2,5 RPG, dan 1,2 APG. Tetapi dia hanya tersedia dalam 12 pertandingan dari total 16 game di regular season. Febri sempat bermasalah dengan otot paha, di pertengahan musim. Tetapi itu tidak mengurangi pentingnya kehadiran Febri di lapangan.
Di usia yang sudah berkepala tiga, kecepatan Febri tidak kalah dengan pemain-pemain muda di liga. Namun yang paling penting yakni pengalamannya. Karena itu bisa membuat para pemain muda Bima Perkasa lebih tenang dalam menghadapi tekanan Playoffs. Kehadiran Febri bisa membuat mereka lebih percaya diri.
Jangan lewatkan informasi-informasi menarik seputar liga di iblindonesia.com. Nantikan pula keseruan Playoffs IBL Pertamax 2021 yang akan dimulai 23 Mei 2021 mendatang, hanya di saluran resmi liga. (*)
0 Comments