Abraham Damar Grahita telah melalui perjalanan panjang dan kerja keras sebelum akhirnya menjadi pebasket papan atas di Indonesia saat ini. Dilahirkan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 8 Oktober 1995, Abraham sudah menggeluti bolabasket saat di bangku SMA.
Tekad mengejar prestasi di dunia bola basket. Dengan dukungan orangtua, keluarga dan kerabat, Abraham hijrah ke Jakarta agar bisa meningkatkan karier di dunia bolabasket. Pelatihnya di Bangka merekomendasikan dia bergabung dengan klub Stadium.
Lewat Stadium pula Abraham memperoleh beasiswa kuliah di Universitas Esa Unggul Jakarta pada tahun 2013. Dia menjadi andalan kampus tersebut sampai memutuskan memasuki dunia bola basket professional bersama Stadium pada tahun 2015. Abraham menghabiskan rookie season bersama Stadium pada kompetisi IBL 2015-2016. Dia kemudian direkrut Aspac yang kemudian berubah nama menjadi Stapac. Bersama Stapac, Abraham dinobatkan menjadi Most Improve Player of The Year 2017.
Kerja keras Abraham berbuah hasil manis. Dia masuk dalam pasukan tim nasional Indonesia yang berhasil merebut medali perak pada SEA Games 2017 di Malaysia. Suksesnya terus berlanjut, Abraham menjadi bagian penting ketika Stapac menjadi juara IBL 2019 sekaligus terpilih sebagai Sixth Man of The Year 2019.
Kini, setelah Stapac membubarkan diri, Abraham menjadi andalan Prawira Bandung sejak kompetisi IBL Pertamax 2021.Sosok dia yang konon menarik hati David Singleton untuk bersedia menangani Prawira Bandung pada musim depan.
Prestasi Abraham membuat dia dilirik dan sebuah perusahaan sepatu dan memberinya signature shoes AD1 dari Ardiles.
Sukses Abraham di blantika bolabasket nasional secara tidak langsung mengangkat pamor bola basket di kampung halamannya, Bangka. Bolabasket dibicarakan di Bangka, seiring mengilatnya nama Abraham di pentas nasional.
Para pebasket muda Bangka Belitung pun terinspirasi kiprahnya. Hal ini diakui sejumlah pemain muda asal Bangka yang kini mengikuti jejaknya berlaga di IBL seperti Antoni Erga, Febrianus Gregorya Khiandio dan Alexander Franklyn.
“Senang mengetahui ada yang mengikuti jejak saya dari Bangka. Semoga tidak berhenti hanya mereka. Harus ada terus bakat baru dari Bangka,” ujar Abraham.
Abraham memang tak pernah melupakan kampung halaman. Terlihat pada media sosial milknya, hampir selalu disisipkan tagar just kid from Bangka.
Abraham kini tak hanya menjadi idola dan andalan Bangka, dia termasuk andalan tim nasional Indonesia menghadapi FIBA Asia 2021 yang pelaksanaannya ditunda Juli tahun depan.
Teruslah bersinar Abraham, demi Bangka dan Indonesia!
0 Comments