Banyak faktor yang bisa membuat tim basket sukses di kompetisi. Salah satunya pemilihan kapten yang tepat di dalam tim. Karena mereka bisa memimpin timnya dengan baik. Seperti di IBL Pertamax 2021, ada beberapa kapten tim yang paling berpengaruh. Tapi ada tiga yang dianggap punya pengaruh paling besar diantara 12 kapten tim.
Tugas kapten bukan saja memimpin tim di lapangan. Mereka harus bisa menjadi penghubung komunikasi antara pelatih dan pemain. Untuk inilah Arki Dikania Wisnu dari Satria Muda Pertamina Jakarta menjadi kapten pertama yang paling berpengaruh di IBL Pertamax 2021.
Tak bisa dipungkiri kalau Satria Muda seperti kehilangan pemimpin ketika Arki bermain untuk Indonesia Patriots di IBL Pertamax 2020. Tapi ketika Arki kembali bersama Satria Muda, tim ini seperti punya nyawa lagi,dan lebih hebatnya Arki bisa membawa Satria Muda juara IBL Pertamax 2021.
Pemain berusia 33 tahun tersebut bukan hanya punya kedewasaan dalam berkomunikasi. Dia juga punya performa bagus yang membuatnya disegani rekan-rekannya di tim. Musim ini, dia mencetak rata-rata 13,4 PPG, 6,2 RPG, dan 3,5 APG. Di usianya yang sudah berkepala tiga, Arki masih jadi pemain terbaik dan menduduki peringkat teratas untuk rangking pemain Satria Muda.
Sejak Arki bergabung dengan Satria Muda di tahun 2011, dia sudah mencuri perhatian penggemar basket Indonesia. Sepeninggalan sosok-sosok legendaris di Satria Muda, seperti Faisal Julius Achmad dan Christian Ronaldo Sitepu, Arki jadi tokoh sentral di tim. Arki berhasil membungkus empat gelar juara. Nama Arki bakal sejajar dengan legenda-legenda Satria Muda lainnya.
Kapten paling berpengaruh kedua di IBL Pertamax 2021 adalah Andakara Prastawa Dhyaksa. Munculnya nama Prastawa bukan hanya karena Pelita Jaya Bakrie Jakarta bisa melaju ke Final IBL Pertamax 2021 saja, tapi dinilai dari cara komunikasi Prastawa dengan rekan-rekan di timnya.
Setelah Ponsianus Nyoman Indrawan menyatakan pensiun, seketika itu juga Pelita Jaya kehilangan sosok kapten tim. Sampai pada akhirnya, muncul nama Xaverius Prawiro dan Prastawa, sebagai rekrutan baru. Sayangnya kehadiran mereka berdua belum bisa berbaur hangat dengan rekan-rekannya. Alhasil, Pelita Jaya mengalami krisis dan mereka gagal di playoff putaran pertama.
Sosok Prastawa tidak serta-merta muncul. Karena di IBL 2020, masih ada ikon Pelita Jaya lain, yakni Adhi Pratama Prasetyo Putra. Baru di IBL Pertamax 2021, Prastawa dipilih sebagai kapten. Itu setelah Adhi memilih pensiun dari basket profesional. Sementara, ketika Prastawa ditunjuk sebagai kapten, skuad Pelita Jaya juga sudah mengalami perubahan besar. Jadi Prastawa lebih mudah dalam menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya. Ditambah lagi, usia para pemain mayoritas ada di bawah Prastawa.
Dulu, Prastawa adalah pemain yang muda yang tampil tanpa beban. Prastawa bisa melakukan tembakan jarak jauh kapanpun dia mau. Tapi kini tidak lagi bisa begitu. Prastawa harus memikirkan masak-masak sebelum menembak. Sebagai kapten, dia harus punya kedewasaan bermain, dan keputusan yang tepat di lapangan. Prastawa mampu membuktikan kapasitasnya sebagai kapten.
Sosok ketiga yang dianggap sebagai kapten tim paling berpengaruh di IBL Pertamax 2021 adalah Widyanta Putra Teja, yang jadi kapten West Bandits Solo. Widy sukses menjadi kapten tim NSH di IBL Pertamax 2020. Jadi tak heran kalau dia bisa menjabat sebagai kapten tim di West Bandits.
Meski dalam roster West Bandits juga ada pemain-pemain senior, seperti Pringgo Regowo, dan Fadlan Minallah yang sempat menjabat sebagai kapten tim Garuda Bandung. Tapi walaupun usia Widy lebih muda, dia bisa membuktikan kapasitasnya sebagai kapten.
Widy punya kemampuan komunikasi yang baik, terutama di dalam lapangan. Dia mampu tetap fokus dalam pertandingan dan menerapkan semua strategi yang diminta pelatih. Tugas itu lebih mudah baginya, karena dia bermain di posisi point guard, yang bisa menjadi pengatur serangan di tim. Selain itu, kemampuan Widy melakukan penetrasi dan melepaskan umpan membuatnya jadi sosok kapten yang dianggap sukses memimpin timnya.
Bukti bahwa Widy sebagai sosok kapten paling berpengaruh adalah saat West Bandits lolos ke semifinal IBL Pertamax 2021. Padahal mereka baru satu musim mengarungi kompetisi profesional Indonesia. (*)
0 Comments