Keunggulan 17 angka West Bandits Combiphar Solo musnah pada babak kedua. “Kami sudah bermain baik diawal, offense dan defense berjalan lancar. Babak kedua full court press lawan membuat anak-anak tak bisa keluar dari tekanan. Ritme permainan kami tidak bisa keluar,” kata asisten pelatih West Bandits, Muflih Farhan seusai pertandingan pada sesi jumpa pers.
West Bandits sebenarnya sudah berlatih untuk menghadapi press court seperti itu. “Fisik juga sudah siap, tetapi mental mau menang sepertinya memang masih kurang,” kata Farhan.
Kapten tim Wdiyanta Putra Teja sependapat. “Konsistensi kembali jadi kelemahan kami. Saat unggul memasuki kuarter ketiga, malah tertekan. Hal yang seharusnya tak boleh terjadi. Konsistensi, mental dan eksekusi harus kita perbaiki menghadapi gim kedua,” tegas Widyanta.
Widyanta mengakui Pelita adalah tim besar. “Tim pertama dan kedua mereka sama baiknya,”akunya. Namun, dia tak menyerah begitu saja menghadapi gim kedua. “Gim kedua adalah win or go home bagi kami, dan saya tidak mau pulang dulu. Kami harus siapkan mental menghadapi pertandingan besok,” tegasnya.
0 Comments