Ketika memasuki kuarter kedua, Pelita Jaya mendapat tekanan berat. Defense yang bagus memaksa para pemain Pelita Jaya melakukan kesalahan. Ini memberikan angin segar bagi Bima Perkasa. Mereka juga sempat mendekat dengan jarak satu angka. Tapi Pelita Jaya bisa menguasai keadaan dan unggul 41-36 saat turun minum.
Pelita Jaya sempat unggul dengan margin 13 angka (37-24) di pertengahan kuarter kedua. Tetapi masalah defense one-on-one, dan turnovers membuat keunggulan tersebut bisa dipangkas oleh Bima Perkasa. Hal ini diakui oleh asisten pelatih Jap Ricky Lesmana.
"Kami seperti biasa bermain agresif dan cepat. Energinya tidak berubah sama sekali. Tetapi ada sedikit problem di defense one-on-one, sehingga kami gampang sekali dilewati lawan. Ada juga beberapa turnovers yang seharusnya tidak terjadi," katanya.
Ada dua kali turnovers di mana yang melakukan kesalahan tersebut adalah Yesaya Saudale dan Andakara Prastawa Dhyaksa. Kedua turnovers tersebut diselesaikan menjadi poin oleh Cameron Coleman. Sehingga Bima Perkasa bisa mendekat dengan skor 36-37. Tetapi momentum tersebut tidak bisa dipertahankan hingga akhir kuarter kedua.
Andakara Prastawa mencetak 13 poin di first half. Yesaya Saudale membantu dengan catatan 10 poin. Pelita Jaya memasukkan 22 poin dari paint area. Sebaliknya, dari tim Bima Perkasa, Caeron Coleman mencetak 19 poin dengan field goals tujuh dari 10 attempt. Coleman juga memasukkan lima free throw dari enam kesempatan.
Tentunya dengan keunggulan lima poin, belum aman bagi Pelita Jaya. Karena kalau Bima Perkasa bangkit, Pelita Jaya bisa tersusul. Waktu pertandingan masih panjang. Masih ada dua kuarter lagi. (*)
0 Comments