Pertandingan kedua timnas putri Indonesia di ajang Asian Games Hangzhou juga berakhir dengan kekalahan. Bedanya, kali ini timnas putri memang levelnya berada jauh dari lawannya. Agustin Elya Gradita Retong dan kawan-kawan menyerah dari China dengan skor akhir 52-101. 

Sebagai gambaran saja, bahwa dalam Asian Games 2018 silam, timnas putri kalah dengan skor 37-141, atau dengan margin 104 poin. Sedangkan kali ini, di tahun 2023, margin poin mampu diturunkan hingga 49 poin. Upaya yang dilakukan sudah maksimal. Apalagi ada tiga pemain China yang sekarang sudah masuk WNBA, yakni Li Meng (Washington Mystics), Li Yue Ru (Chicago Sky), dan Han Xu (New York Liberty). 

Pada pertandingan hari Jumat (29/9) waktu setempat, tim tuan rumah berhasil mendominasi laga. Salah satu angka yang terlihat mencolok adalah dari sisi offensive rebound dengan perbandingan 22-6, dan juga assist dengan perbandingan 36-9. China juga memaksa timnas putri melakukan 27 turnovers yang dimanfaatkan menjadi 28 poin oleh tuan rumah. 

"Saya bangga atas permainan kami malam ini. Meski hasilnya kalah dari China. Kami harus fokus menjalani pertandingan berikutnya melawan Mongolia," ujar Christopher Tanuwidjaja selaku penanggung jawab timnas putri. 

Terlepas dari hasil buruk dalam dua pertandingan ini, Christopher tetap menyesali kekalahan mereka dari India. Karena, Indonesia masih punya peluang lolos ke babak berikutnya, seandainya mereka menang melawan India. "Sayangnya, andai di pertandingan pertama kami bermain seperti ini (melawan China), tentu hasilnya pasti akan berbeda," lanjut pria yang akrab disapa Itop tersebut. 

Sebagai langkah selanjutnya, Itop mengatakan bahwa timnas putri wajib menang dari Mongolia di pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A. Pertandingan tersebut akan diselenggarakan pada hari Minggu malam (1/10), waktu Hangzhou. (*)