Perjalanan timnas basket putri Indonesia di Asian Games Hangzhou berakhir. Menyusul kekalahan atas Jepang dengan skor 47-89 atas Jepang, di babak delapan besar, Senin malam (2/10) waktu setempat. Timnas putri juga mendapatkan pelajaran berharga dari pertandingan melawan Jepang.
Perbedaan skor yang mencolok dengan margin 42 angka menunjukkan kualitas permainan tim Jepang. Tembakan tiga angka Jepang unggul dengan 15 kali three point dari 40 attempt. Perbedaan yang paling menonjol ada pada turn over. Jepang mencetak 38 poin dari 31 turnovers yang dilakukan pemain Indonesia. Sebaliknya, Jepang hanya membuat delapan turnovers.
"Jepang menunjukan kelas permainan yg luar biasa. Disiplin mereka dalam defense, perputaran aliran bola mereka saat offense, keputusan mereka dalam menembak. Mereka bermain benar-benar sebagai satu tim yang super solid, tidak mengandalkan kemampuan satu atau dua orang saja. Ini pelajaran yang sangat bagus untuk kami, terutama dengan ukuran badan tim kami rata-rata hampir sama dengan tim Jepang," kata Christopher Tanuwidjaja sebagai penanggung jawab timnas putri.
Yang mengejutkan pada pertandingan di Hangzhou Olympic Center disaksikan sekitar 12 ribu penonton. Mereka ingin menyaksikan tim Indonesia dan Jepang, dan kebanyakan mendukung Kimberly Pierre Louis dan kawan-kawan.
"Kerja keras Kimberley dan rekan-rekan selama partai penyisihan sudah menjadi pembicaraan warga lokal, dan mereka sudah mulai mencintai tim Indonesia selain tim tuan rumah," imbuh Christopher.
Lebih jauh, Christopher menilai bahwa timnas Indonesia beruntung mendapatkan pelajaran dari tim Jepang. Karena bisa memacu semangat para pemain untuk tampil lebih baik di event internasional selanjutnya. (*)
0 Comments