Kembalinya Andika Supriadi Saputra ke IBL memang cukup mengejutkan. Apalagi dia kini bersama tim Pacific Caesar Surabaya, menggantikan Dhimaz Aniz Setiaputra yang kini bergeser jadi asisten pelatih. Pria yang akrab disapa Coach Bedu tersebut rupanya tidak tahan untuk segera ikut merasakan persaingan di IBL GoPay 2025.
"Seru," jawabnya singkat, ketika ditanya pendapat tentang IBL musim ini.
Coach Bedu adalah salah satu pelatih yang mendukung adanya sistem home-and-away di IBL. Musim lalu dia sempat merasakannya bersama Hangtuah Jakarta, sebelum diganti di pekan ke-11. Tetapi seperti yang dia pernah katakan bahwa home-and-away bakal membuat liga semakin berkembang. Bukan hanya tentang permainan, namun tentang bagaimana sebuah tim dituntut untuk punya program dan strategi yang bagus sepanjang musim.
"IBL tahun ini benar-benar kompetitif. Saya bisa merasakan bagaimana semua tim berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Memaksimalkan setiap peluang, dan selalu punya strategi yang bagus di setiap pekan. Inilah yang seharusnya ada di liga profesional kita," ungkapnya.
Ditanya tentang keputusannya menerima pinangan Pacific, Coach Bedu menjawab bahwa dirinya melihat ada potensi besar yang masih belum digali oleh tim ini. Salah satunya bagaimana memaksimalkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu dalam roster-nya.
"Pacific tim bagus. Potensinya besar. Namun memang tidak punya tradisi dan kultur kompetitif. Inilah yang ingin saya ubah, di mana semua pemain harus menghormati komitmen mereka dengan manajemen dan tim. Sulit untuk berkembang jika pemainnya saja tidak menghormati komitmen yang sudah mereka sepakati dengan manajemen. Selanjutnya, saya hanya ingin para pemain tampil maksimal, dan mewujudkan apa yang menjadi target tim ini," ungkap Coach Bedu.
Coach Bedu akan memulai debutnya memimpin Pacific pada Kamis malam (10/4), menjamu Rans Simba Bogor. Untuk bulan April ini, Pacific akan melakoni empat laga kandang. Hingga putaran pertama, Pacific belum pernah menang di kandang sendiri (0-5). (*)
0 Comments