Tim nasional basket putra Indonesia berterima kasih atas dukungan besar dari masyarakat Indonesia dalam kiprah mereka di FIBA Asia Cup 2022. Dalam tiga pertandingan grup dan satu laga kualifikasi perempat final, tribun Istora Senayan Jakarta selalu dipenuhi oleh penonton yang tak henti memberikan dukungan selama 40 menit waktu permainan. Dukungan melalui unggahan di media sosial juga tak berhenti mengalir.
"Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada semua fans atas dukungan kepada kami di FIBA Asia Cup dari fase grup sampai lolos. Dukungan yang tidak pernah henti itu yang membuat kami semangat dan bisa melewati itu semua, jadi terima kasih buat fans dan semua yang sudah mendukung kami," kata point guard timnas basket putra Indonesia Andakara Prastawa Dhyaksa dalam konferensi pers di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 19 Juli.
Walaupun belum berhasil mencapai target delapan besar untuk lolos ke FIBA World Cup 2023, Prastawa menegaskan, ini bukan akhir perjalanan timnas basket Indonesia. Menurut Prastawa yang sudah hampir satu dekade membela Merah-Putih, timnas saat ini paling siap dan potensial.
"Marques (Bolden) masih 24 tahun, Derrick (Michael) masih 19 tahun. Masih banyak pemain muda yang potensinya bisa lebih jauh dari ini. Jadi ini awal baru untuk timnas Indonesia. Ke depan masih ada SEA Games dan Asian Games, jadi kita masih akan bersiap untuk itu ke depannya," ujar pemain berusia 29 tahun ini.
Prastawa mengatakan, semua hal bisa ditingkatkan untuk membuat timnas basket Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara tangguh Asia. Namun dari sisi pemain, Prastawa menyoroti kesadaran individual untuk meningkatkan level kemampuan dasar agar bisa setara dengan pemain-pemain top Asia.
"Semuanya masih bisa diasah sampai level yang tidak ada ujungnya. Ke depan, kita harus akselerasi hal itu. Mungkin bukan saya nanti yang mencapai level yang kita ingin capai, ada (Ali) Bagir, Aldi (Izzatur Rahman) ada Yudha (Saputera). Pesan saya juga kepada pemain-pemain muda yang punya cita-cita menjadi pemain top dan bisa bersaing di Asia, jangan ingin menjadi seperti kami, tapi harus lebih dari kami," kata Prastawa menegaskan.
Hal senada disampaikan Marques Bolden. Ia melihat masa depan basket Indonesia akan cerah jika program timnas basket dilanjutkan secara konsisten.
"Saya sangat senang dengan perkembangan yang kami buat pada musim panas ini. Ini pertama kali mewakili Indonesia di Asia. Saya sangat bahagia dengan progres di sini, bukan hanya tim nasional, tapi bola basket Indonesia secara keseluruhan. Banyak talenta yang bisa membantu tim nasional ke depannya menjadi lebih baik," kata Marques.
Presenter, yang juga terkenal sebagai Youtuber, Andovi da Lopez, memuji kerja keras timnas basket Indonesia. Ia menilai timnas basket kita sudah berkembang semakin baik sejak meraih emas di SEA Games Vietnam lalu. Meskipun tak bisa mencapai target di FIBA Asia Cup, ada sisi lain yang tak kalah pentingnya.
"Batu loncatan sangat baik. Kultur basket yang berkembang. Banyak generasi muda yang tersinpirasi oleh mereka pengen main basket lagi, nonton basket lagi. Potensinya luar biasa dan saya mengharapkan yang terbaik untuk basket Indonesia. Semoga momentum ini terus terjaga," kata pria yang juga menjadi salah satu pemilik tim basket profesional ini.
Andovi menegaskan, walaupun Indonesia sudah tersingkir, ia akan terus menyaksikan FIBA Asia Cup 2022 hingga final. Sebab banyak yang bisa dipetik dari penyelenggaraan basket yang menghadirkan tim-tim terbaik di Asia dan Oseania ini.
Acara konferensi pers ini ditutup dengan penyerahan pin FIBA Asia Cup 2022 kepada wartawan senior Lutfi Sukri. Dia merupakan media officer saat Indonesia menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 1993, ketika itu bernama ABC Championship. Marques secara langsung menyematkan pin tersebut ke kemeja yang dikenakan Lutfi.
"Saat itu timnas basket kita pelatihnya Rastafari, ayahnya Prastawa. Sudah pasti ada yang berbeda dari penyelenggaraan dulu dan sekarang. Yang jelas penyelenggaraan sekarang bagus dengan peliput yang lebih banyak dibandingkan dahulu. Saya juga mengapresiasi timnas dan Perbasi. Sebab selama saya menjadi media officer di Perbasi, timnas basket kita belum pernah mendapatkan emas SEA Games, tapi tahun ini kita bisa mendapatkannya," kata Lutfi.
Konferensi pers ditutup dengan foto bersama para peliput FIBA Asia Cup 2022 dengan Marques dan Prastawa.
0 Comments