Zona nyaman seorang pemain basket bisa ada beberapa faktor. Salah satunya kota home-base dari sebuah klub. Sama dengan yang dialami oleh Surliyadin. Pemain basket profesional Indonesia yang mengawali karier membela klub kota Bandung sejak musim rookie hingga sekarang. Namun kini Surliyadin ingin keluar dari zona nyaman tersebut.
Cerita latar belakang Surliyadin sudah banyak ditulis di media. Keluarganya menjadi salah satu korban tsunami Aceh yang sempat menjadi bencana terbesar di Indonesia. Tetapi basket menjadi penyelamat hidupnya. Dia pindah ke kota Bandung sejak 2008.
"Sebenarnya saya sudah di Bandung sejak tahun 2008. Jadi kesan-kesan dengan kota ini sangat banyak. Saya sudah bermain dari amatir, level kampus, hingga sampai profesional," kata pemain yang akrab disapa Itun ini.
Itun menjadi rookie di Garuda Bandung pada musim 2012-2013. Setelah itu dia diambil oleh Bandung Utama. Di klub tersebut, dia bermain selama sejak 2013 hingga tahun 2016. Di awal musim 2016-2017, Itun kembali menerima pinangan Garuda. Jadi selama 2012 hingga 2020, Iton tidak pernah pergi dari kota Bandung.
Tetapi musim ini, dia ingin mencoba hal baru. Salah satunya, ingin meninggalkan zona nyaman yang bagi Itun adalah kota Bandung. Dia ingin bermain di kota lain, karena kebetulan hanya satu klub dari Bandung untuk liga musim depan yaitu Prawira. Jadi ketika tidak ingin bermain di Prawira, maka pilihannya adalah meninggalkan kota Bandung.
"Alhamdulillah ada kesempatan untuk keluar dari comfort zone buat mencoba hal baru," tegasnya.
Surliyadin saat ini merupakan bagian dari Bali United Basketball. Sejak 2021, Surliyadin membela tim Pulau Dewata tersebut.
0 Comments