Sejak Surliyadin pindah ke Bali United Basketball Club, dia belum bisa membawa tim tersebut masuk Playoffs IBL. Meski demikian, peran Surliyadin di tim tersebut cukup bagus. Bahkan lebih bagus lagi ketika dia berada di Timnas 3x3 Indonesia. Dia menjadi salah satu dari empat pemain 3x3 Indonesia yang bisa membawa pulang medali perak SEA Games 2019 di Manila.
Memang ada peningkatan performa yang signifikan ketika dirinya pindah dari Prawira Bandung ke Bali United. Saat bersama Prawira di IBL 2020, Surliyadin tampil 13 game dengan hanya diturunkan dalam 14,4 menit per game. Kontribusinya saat itu adalah 3,8 PPG dan 1,8 RPG. Oleh karena itu, Surliyadin merasa butuh tantangan baru, dan mencoba melawan zona nyamannya.
Beralih ke Bali United, yang tampil pertama kali di IBL 2021, Surliyadin mendapatkan peran yang cukup besar. Dia tampil dalam 14 game dengan rata-rata minute play sebanyak 29,8 PPG. Dengan waktu sebanyak itu yang diberikan oleh head coach Alexandar Stefanosky, maka dia menjawab dengan mencetak 9,6 PPG, 8,8 RPG, dan 2,9 APG. Surliyadin juga menambahkan 1,9 steal per game. Sayangnya saat itu Bali United tersingkir dari persaingan Playoffs.
Memasuki musim keduanya, Surliyadin dan Bali United lagi-lagi belum beruntung. Padahal pemain asal Aceh tersebut bisa mencetak 6,3 PPG, 6,0 RPG, dan 1,7 APG dalam 21 game di musim reguler. Bali United hanya bisa mengumpulkan 8 kemenangan dari 22 game. Mereka berada di urutan ke-7 di Divisi Putih.
Surliyadin tampaknya tidak bisa berlarut-larut dalam kesedihan karena Bali United tak lolos Playoffs lagi. Sebab, dirinya harus fokus dalam menghadapi persaingan di SEA Games 2022 mendatang. Kalau melihat pengalamannya, maka Surliyadin berpeluang besar untuk kembali masuk Timnas 3x3 Indonesia. (*)
0 Comments