Stevan Wilfredo Neno seakan tidak percaya bahwa niatnya untuk bisa sapu bersih di Seri 4 Solo, malah tercoreng setelah RJ Amartha Hangtuah kalah 73-86 dari Evos Thunder Bogor. Kekecewaan terpancar di wajahnya, karena kini tidak bisa memenuhi target pribadinya sendiri. Pertandingan-pertandingan yang seharusnya mereka menangkan, justru harus berakhir dengan kekalahan yang menyakitkan. 

Neno mengungkapkan hal tersebut dalam sesi wawancara usai pertandingan melawan Evos. Menurutnya, dia punya target bahwa di musim 2023, Hangtuah harus menang melawan tim-tim yang musim lalu tidak lolos playoff. Bahkan dia ingin agar bisa mencetak keunggulan head-to-head (2-0) dari mereka. Tapi apa yang terjadi justru sebaliknya. Mereka sudah kalah head-to-head melawan beberapa tim. 

Hangtuah musim ini sudah melakoni 13 pertandingan, dan baru menang empat kali. Menurut Neno, tim-tim yang ditargetkan justru lepas dari buruan. Seperti West Bandits Solo, Bima Perkasa, dan Indonesia Patriots. Bahkan Indonesia Patriots sudah menang dua kali dari Hangtuah (0-2). Ini jelas jadi kerugian besar bagi mereka. 

"Saya kecewa dengan pertandingan hari ini. Kami punya ekspektasi tinggi di Solo, dan ingin sapu bersih. Apa ini yang membuat kami jadi tertekan," kata Neno. "Kalau sekarang, justru tidak ada waktu lagi untuk belajar."

Menurut Neno, banyak meleset dari target ini karena Hangtuah tidak konsisten. Lebih banyak kesalahan sendiri yang membuat mereka terlepeleset di laga-laga yang ditargetkan untuk menang. Situasi seperti ini yang tidak bisa dimengerti oleh Neno. 

"Kami latihan ini kompetitif, tapi tidak dibawa di pertandingan. Masa sebagai pemain tidak bisa menahan pressure," ungkapnya. "Saya punya ekspektasi tinggi untuk tim Hangtuah di musim ini. Tapi apa tekanan itu terlalu tinggi. Saya tidak mengerti juga."

Kekecewaan Neno seamin besar ketika Hangtuah beberapa kali menderita kekalahan akibat dari kesalahan mereka sendiri. Dia mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi, sehingga ke depan timnya bisa bangkit dari keterpurukan. (*)