News News

Spanyol Ikuti Jejak Kanada dan Latvia

28 August 2023
|

Spanyol menyusul jejak Kanada dan Latvia memastikan satu tempat ke babak kedua grup FIBA World Cup 2023. Tim asuhan Sergio Scariolo mengamankan tiket berlaga di Grup L setelah memetik kemenangan kedua di Grup G, mengalahkan Brasil 96-78 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.

Dengan hasil ini, Spanyol dipastikan juara grup dengan dua kemenangan setelah sebelumnya menaklukkan Pantai Gading 94-64. Spanyol menyisakan satu laga melawan tim terlemah Iran. Karena seluruh hasil pertandingan akan dihitung ketika tergabung di Grup L, dapat dipastikan Spanyol akan tetap berusaha keras untuk menaklukkan Iran pada Rabu (30/8/2023).

Di sisi lain, Brasil akan melakoni laga hidup mati melawan Pantai Gading. Pemenang laga ini akan mendampingi Spanyol bergabung dengan Latvia dan Kanada di Grup L.

Dalam pertandinganm ini Spanyol menurunkan starting five Victor Claver, Willy Hernangomez, Juancho Hernangomez, Sergio Llull dan Juan Nunez. Sedangkan Brasil memainkan Bruno Caboclo, Georginho De Paula, Leonardo Meindl, Yago Santos, dan Tim Soares.

Kuarter pertama berlangsung ketat, kedua tim bergantian memimpin. Bahkan beberapa kali terjadi angka imbang, Brasil unggul tipis 22-21. Spanyol mulai bangkit dan menjauh perolehan skor di kuarter dua. Tripoin menjadi pembeda kedua tim. Hingga halftime, sang juara bertahan berbalik unggul 50-42.

Kuarter ketiga Brasil mampu mencetak angka lebih banyak yakni 17 poin, dan hanya kemasukan 14 poin sehingga mampu memangkas jarak 59-64. Namun memasuki kuarter penentuan, Spanyol menunjukan kelasnya sebagai juara FIBA World Cup 2019. Mereka membukukan 32 poin dan hanya kemasukan 19 poin untuk mengunci kemenangan dengan skor 96-78.

Empat pemain Spanyol mencetak dua digit poin yakni Santi Aldama dengan torehan 15 poin, Willy Hernangomez 14 angka, dan Juan Nunez dengan 13 poin sekaligus keluar sebagai pemain terbaik dalam gim ini. Alberto Diaz menyumbang 11 poin, termasuk tiga kali tripoin dari tiga kesempatan alias 100 persen. Di kubu Brasil hanya Yago Santos yang mencetak dua digit poin yakni 14 poin. 

"Pertandingan sulit bagi kami. Kami membuat 16 turn over, itu terlalu banyak melawan Spanyol," kata Yago.

Pelatih Brasil Gustavo Conti juga menyatakan hal sama. Timnya membuat terlalu banyak turn over. Spanyol juga dinilainya membuat sejumlah poin dengan mudah sepanjang laga. Absennya Raul Neto di sisi lain juga memengaruhi timnya. 

"Raul membuat perbedaan dalam tim di sini, pemain yang sangat berbakat. Tapi kami harus membuka lembaran baru karena kami harus melanjutkan. Kami punya sejumlah pertandingan dan harus terus melangkah," kata Gustavo Conti.

Pelatih Spanyol Sergio Scariolo menilai timnya baru saja menjalani pertandingan yang bagus, sekaligus berat. Sebab, Brasil dinilainya sebagai lawan yang bagus. Selisih angka pada akhir pertandingan dinilainya bukan cerminan ketatnya pertandingan.  "Mereka tim bagus, terorganisasi dengan sangat baik, bisa bermain keras dan punya talenta<' kata Scariolo.

Menurut dia, permainan timnya naik turun sepanjang pertandingan. Namun timnya bisa kembali bangkit dengan semangat tim. "Seperti saya katakan sebelumnya, tim kami tidak memiliki banyak super star. Keunggulan kami bermain sebagai satu unit, tim yang kompak, kami tim yang bermain bersama-sama. Kami bisa mendapatkan kontribusi dari pemain berbeda dalam pertandingan yang berbeda, dan game tadi bukti yang jelas," ungkapnya.

Menurut Scariolo, modal ini harus dipertahankan Spanyol untuk mengarungi sisa kompetisi demi menjaga peluang mereka. Dia menegaskan, Spanyol akan kesulitan jika tidak lagi memegang teguh mentalitas dan filosofi teamwork tersebut.

"Saya kira yang sangat penting di babak kedua adalah kami bermain lebih mengandalkan kekuatan fisik, mengambil rebound lebih baik dan dengan itu kami bisa melaju dan menjadi lebih baik," kata Juan Nunez

Baca Juga: Kejutan Latvia Belum Berakhir

0 Comments