Setelah turun minum, pertandingan berlangsung dengan tensi tinggi. Tetapi bukannya menyusuh, Hangtuah malah harus tertinggal 23 angka. Ini margin yang cukup jauh untuk bisa disusul oleh Hangtuah. SM sudah di atas angin setelah kuarter ketiga ditutup.

SM bisa menambahkan 28 angka selama kuarter ketiga. Sebaliknya Hangtuah mencetak 21 angka. SM langsung melejit di awal kuarter ketiga. Mereka melaju 6-0 dan membuat margin 22 angka. Sementara Hangtuah hanya bisa menurunkan jarak sedikit demi sedikit. 

SM kembali mendapatkan momentum untuk mencetak lebih banyak poin dari lawannya. Tepatnya selama sisa waktu empat setengah menit. Mereka mencetak 8 angka tanpa balas. Margin pun naik jadi 25 angka. (62-37). Ini membuat Hangtuah mulai kurang fokus. 

Selain bermasalah di paint area, percobaan tembakan jarak jauh Hangtuah tidak berhasil menambah pundi-pundi poin. Mereka malah membuang-buang kesempatan mencetak poin. Sementara kalau tembakan itu gagal, tidak ada yang bisa menyelamatkan bola rebound. Anton Waters berjuang sendirian, sehingga sulit untuk mengimbangi permainan SM. (*)