Satria Muda Pertamina akhirnya angkat bicara terkait permasalahan salary cap. Tim asal Jakarta ini terang-terangan mengaku telah melanggar regulasi yang ada.
Hal ini diakui langsung oleh Presiden Satria Muda, Baim Wong. Dia mengatakan Satria Muda telah melebihi batas salary cap akibat belanja pemain baru.
"Ini benar ya di awal musim nilai salary cap kami berasa di angka Rp9,3 miliar dan batasnya sendiri ada di Rp10 miliar. Nah sekarang angka kami naik menjadi Rp11,3 miliar tapi jelas ada alasannya. Yang utama tentu karena kami mengganti para pemain asing yang dulu dengan sekarang," ucap Baim Wong.
Hal senada juga diungkapkan oleh Manager Satria Muda, Theodore. Dia mengaku Satria Muda menaikkan salary cap karena mencari pemain yang lebih berkualitas.
"Jelas kami bergerak naik secara batasan gaji karena dinamika liga saat ini yang semakin ketat dan menarik. Kami sepakat mengupgrade angka dari pilar-pilar asing kami," kata Theo.
"Seperti sekarang ada Artem, pemain yang sudah malang melintang di liga Eropa juga mantan pemain Barcelona, jelas harganya berbeda dengan pemain asing sebelumnya. Ya empat kali lipat lah," sambungnya.
Theo menjelaskan hal ini terpaksa dilakukan demi mengimbangi lawan-lawannya. Apalagi Satria Muda sempat mendapat tamparan keras melalui rentetan hasil buruk di awal musim ini.
"Ya karena kalau mau bersaing dengan tim-tim papan atas sekarang maka juga harus punya pemain dengan kualitas dan sekaliber Artem, Reynaldo, dan Elgin," jelas Theo.
Namun bukan berarti alasan ini membuat Satria Muda lolos dari hukuman. Tim asuhan Youbel Sondakh ini tetap bertanggung jawab dengan membayar denda pelanggaran.
0 Comments