Penggawa Satria Muda Pertamina Jakarta, Sandy Ibrahim, boleh saja menjadi bintang lapangan masa kini. Namun, Sandy juga melalui proses sebelum akhirnya matang.

Sandy mengakui, masa rookie cukup berat baginya. Ada gugup dan tertekan saat memasuki lapangan pertama kali.

“Dulu feel dan game sense masih kurang. Apalagi dari segi pengambilan keputusan di lapangan,” ujar Sandy.

“Namun, seiring berjalannya waktu, saya lebih aware dan disiplin untuk terus jaga kesehatan dan performance,” imbuhnya.

Saat ini, Sandy sudah menjalani musim keenamnya sebagai pemain profesional. Perlahan, berbagai buah kerja keras mulai dipetik Sandy.

Mulai dari penghargaan individu seperti Most Improved Player, hingga cincin juara IBL Pertamax 2021.

“Makin ke sini makin mawas diri. Apa saja yang harus diperbaiki saya perbaiki. Apa yang harus dilakukan lebih baik, dilakui dengan konsisten tentunya,” ujar Sandy.