Pelita Jaya Jakarta menjadi tim paling ditakuti di IBL. Mereka adalah juara IBL Tokopedia 2024, sekaligus menjadi tim terbaik di IBL Oasis+ All Indonesian 2024. Namun kesuksesan ini tidak datang tiba-tiba. Kalau kita lihat kembali perjalanan tim tahun ini, kesuksesan Pelita Jaya salah satunya karena respons cepat mereka untuk menghadapi persaingan yang semakin sengit. 

Kembali ke awal musim, di mana Pelita Jaya merasa bahwa sektor pertahanan kurang. Sehingga mereka gagal dalam final di edisi tahun 2023. Respons tim adalah dengan mendatangkan M. Reza Fahdani Guntara sebagai pemain bertahan terbaik (Defensive Player of The Year) 2023. Dan, terbukti dia bisa menambal kekurangan tim. Bahkan Reza sukses menyabet gelar yang sama tahun ini. 

Dalam hal kepelatihan, Pelita Jaya juga memiliki respons yang cepat. Ketika mereka kalah di laga ketiga musim reguler 2024, melawan Satria Muda, manajemen Pelita Jaya langsung melakukan pergantian pelatih. Memang pergantian ini seperti tidak terlihat, karena hanya menggeser Rob Beveridge dari kursinya, kemudian menaikkan jabatan Johannis Winar. Namun hal ini terbukti ampuh untuk mengembalikan kepercayaan diri pemain, sehingga mereka bisa sampai ke final dan jadi juara. 

Kemudian respons cepat yang ketiga adalah dari pergantian pemain asing. Pelita Jaya mengawali musim dengan tiga pemain asing yaitu KJ McDaniels, Thomas Robinson, dan Malachi Richardson. Dua nama terakhir digantikan oleh Justin Brownlee dan James Dickey III. Perubahan ini memberikan dampak luar biasa bagi tim, khususnya dalam mendominasi paint area. 

Terakhir di IBL Oasis+ All Indonesian 2024, salah satu respons cepat adalah memberikan tanggung jawab besar kepada Brandon Jawato. Karena dengan begitu, para pemain lokal tetap punya leader senior, sementara Prastawa diisirahatkan karena sudah berjuang keras di liga. 

Kita akan lihat, bagaimana respons Pelita Jaya untuk menghadapi persaingan liga musim depan. Apalagi mereka kini berstatus juara bertahan. Sehingga tim-tim lain akan lebih bersemangat untuk mengalahkan mereka. (*)