Mustahil bila Rajawali Medan tidak bermain di bawah tekanan. Dengan memasuki lapangan sebagai tim yang belum pernah menang dalam empat pertandingan, maka tekanan jauh lebih berat. Apalagi mereka harus menghadapi Rans Simba Bogor yang sudah memenangkan tiga laga berturut-turut. Hasilnya, Rajawali untuk sementara tertinggal 31-47 di babak pertama. 

Pada laga kali ini, tim tuan rumah menurunkan skuad terbaiknya, dipimpin oleh kapten tim Cassiopeia. Empat pemain inti lainnya adalah Jordan Oei, Julius Caesar Wongso, Quintin Dove, dan Dennis Clifford. Dari kubu tim tamu, Devon Van Oostrum memimpin empat rekannya yaitu KJ Buffen, Aaron Fuller, Galank Gunawan, dan Surliyadin. 

Meskipun bermain di hadapan pendukungnya sendiri di GOR Universitas Negeri Medan, Rajawali tampaknya tidak mampu keluar dari tekanan. Khususnya di kuarter kedua, ketika mereka hanya mencetak 11 poin saja. Rajawali terlihat memaksakan melepas banyak tembakan jarak jauh. Sayangnya dari delapan percobaan, tidak ada yang masuk. 

Sementara Rans tahu bahwa Rajawali punya kelemahan di paint area. Mereka terus mengeksploitasi kelemahan tersebut untuk menambah pundi-pundi angka. Rans membuat 26 poin di kuarter kedua untuk menciptakan jarak aman dengan margin 16 poin (47-31) saat turun minum. 

"Mau tidak mau kami harus bermain lebih cepat di babak kedua untuk mengejar ketertinggalan. Kemudian di defense, kami harus mengurangi kesempatan mereka dalam melakukan serangan. Kami sudah tertinggal terlalu banyak," ucap A. Moosa Permadi, asisten pelatih Rajawali Medan. (*)