Rajawali Medan mengakhiri perjalanannya di IBL All Indonesian 2025 dengan manis. Pada laga terakhir, Minggu siang (24/8), Rajawali menang 72-59 atas Bima Perkasa Jogja, di GOR Manahan, Solo. Kemenangan ini terbilang mudah karena buruknya performa Bima Perkasa sepanjang laga.
Bima Perkasa kembali melakoni pertandingan di mana mereka membuat attempt di bawah 60 kali. Salah satu faktornya adalah jumlah turnovers yang mencapai 28 kali. Bima Perkasa melakukan 18 turnovers di babak pertama, lalu menambahkan 10 kali lagi di babak kedua. Dari 28 turnovers tersebut, Rajawali bisa mendapatkan 23 poin.
Rajawali sendiri juga tidak sebagus yang dibayangkan. Mereka melakukan 22 turnovers di pertandingan tersebut, yang dikonversi menjadi 21 poin oleh Bima Perkasa. Tapi Rajawali memiliki keunggulan dalam serangan, dengan mencetak 40 points in the paint, 18 second chance points, dan 14 fast break points. David Ebenezer Frans mencetak 17 poin dan delapan rebound. Sementara Ferry Mingtoro menyumbang 11 poin dari bangku cadangan.
Penyelamat muka Bima Perkasa adalah Joseph Paian De Smet. Dia satu-satunya pemain Bima Perkasa yang menyelesaikan laga dengan double digit points, yaitu 19 poin. De Smet mencetak delapan dari 17 percobaan tembakan selama lebih dari 31 menit di lapangan. Ironisnya, lima pemain inti Bima Perkasa di laga ini, hanya menghasilkan 13 poin saja.
Bima Perkasa menutup perjalanan di IBL All Indonesian 2025 dengan rekor 2-4. Sedangkan Rajawali memiliki rekor 3-3 di Grup A. (*)
0 Comments