Mungkin bagi Prawira, dengan bermain seperti first half, mereka bisa menang dengan margin poin yang besar. Namun tidak demikian, sebab kebugaran pemain jaul lebih penting. Prawira sepertinya akan menghemat tenaga pemain inti di second half.

Di sepanjang kuarter ketiga, Prawira tetap unggul dari Satya Wacana. Sebab kedua tim sama-sama mencetak 14 poin. Prawira menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 62-34. Kali ini giliran Chris Sterling yang mendapatkan kesempatan untuk unjuk kebolehan. 

Dari sisi Prawira, dengan keunggulan 28 poin di first half, rasanya mereka sudah yakin bisa memenangkan laga ini. Apalagi strategi defense yang mereka mainkan sangat efektif dalam membendung poin Satya Wacana. Dengan bermain konsisten saja, jelas Prawira bisa menang. 

Akhirnya coach David Singleton memilih untuk memaksimalkan lini keduanya. Memberi menit bermain kepada pemain muda, serta mengistirahatkan pemain inti. Manajemen kebugaran pemain ini sangat penting, mengingat jadwal liga yang padat. Mereka harus menyelesaikan musim reguler akhir bulan Maret ini. (*)