Seri Final IBL Oasis+ All Indonesian 2024 dimulai Kamis malam (3/10). Pelita Jaya Jakarta menguasai babak pertama dengan keunggulan 43-40. Masuknya Andakara Prastawa Dhyaksa menjadi pembeda di pertandingan ini.
Satria Muda memulai laga dengan lima pemain inti yaitu Abraham Damar Grahita, Ali Bagir Wayarabi Alhadar, Julian Alexandre Chalias, Avan Seputra, dan kapten tim Widyanta Putra Teja. Sebaliknya dari Pelita Jaya menurunkan M. Arighi, Agassi Yeshe Goantara, Brandon van Dorn Jawato, Vincent Rivaldi Kosasih, dan kapten tim M. Reza Fahdani Guntara.
Meski hanya bermain 10 menit 18 detik dari bangku cadangan, Prastawa mampu menyumbang 11 poin. Garda senior tersebut mencetak tiga kali three point dari lima attempt untuk membantu timnya menguasai babak pertama. Arighi menambahkan sembilan poin, dan Agassi menyumbang delapan poin. Pelita Jaya sempat unggul 11 poin di babak pertama.
Sebaliknya dari Satria Muda, Abraham mencetak 12 poin, dengan tiga kali three point dari lima kali attempt. Dari bangku cadangan, Karl Patrick Utiarahman Gloria menyumbang sembilan poin. Satria Muda unggul dari paint area dengan catata 20 points in the paint, delapan second chance points. Mereka juga membukukan 13 fast break points.
Sejak tip-off, Pelita Jaya sudah berupaya untuk menjauhkan diri dari Satria Muda. Namun Satria Muda berhasil membalikkan keadaan setelah tiga menit melalui tembakan three point Abraham. Sayangnya, ini menjadi satu-satunya keunggulan Satria Muda di babak pertama. Karena setelah itu, Pelita Jaya menguasai jalannya laga.
Tiga kali three point beruntun yang dicetak Pelita Jaya di paruh waktu kuarter kedua memaksa Satria Muda bermain dalam tekanan. Sementara Arighi dengan layup-nya, membuat Pelita Jaya berada di atas angin karena unggul 11 angka (40-29). Tetapi ada Karl Patrick yang menjadi pembeda, dengan mendekatkan jarak poin hingga hanya tersisa tiga angka (40-43) saat turun minum. (*)
0 Comments