Bukan hanya IBL Fans saja, mungkin Rajawali Medan juga terkejut dengan penampilan Pacific Caesar Surabaya. Tim tamu tampil dominan di babak pertama dengan keunggulan 17 angka (50-33). Di sisi defense, Pacific juga mengunci beberapa pemain Rajawali yang menjadi lumbung poin mereka.
Bermain di GOR Unimed, Minggu sore (12/1), Rajawali tampil untuk back-to-back home game melawan Pacific. Kemarin mereka kalah, dan berniat untuk bounce back. Tetapi apa daya, Rajawali justru dikejutkan dengan performa menawan Pacific.
Di kuarter pertama, field goals precentage Pacific bisa mencapai 72,2%. Mereka memasukkan 13 dari total 18 attempt, termasuk empat kali three point. Sulit untuk menemukan cela dalam permainan Pacific di kuarter pertama. Karena mereka bermain sangat bagus dalam offense dan defense. Kuarter ini ditutup dengan skor 29-12 untuk keunggulan Pacific.
Rajawali merespons di kuarter kedua. Namun terlambat, karena Pacific sendiri justru mampu menambah margin hingga 24 angka (24-16), sebelum intensitas serangan mereka turun. Meski demikian Pacific tetap bisa menjaga keunggulan dalam jarak 17 angka (50-33).
Pacific memasukkan enam three point dari 16 attempt. Inilah yang dinilai oleh head coach Rajawali Raoul Miguel Hadinoto sebagai kesalahan defense anak asuhnya. Terutama dalam mengantisipasi Miguel Angel Miranda dengan tembakan-tembakannya yang akurat.
Dalam wawancara di jeda pertandingan, Coach Ebos (sapaan akrabnya), ingin agar para shooter Pacific tidak lagi mendapatkan ruang yang nyaman untuk menembak. "Yang jelas kami ingin fokus dalam defense di babak kedua. Tutup semua shooter. Tapi tidak mengubah gaya dan strategi defense yang sudah dibuat. Setelah itu, konsisten saja dengan defense yang kami miliki," ujarnya. (*)
0 Comments