Pacific Caesar Surabaya seharusnya memanfaatkan kebugaran pemain Kesatria Bengawan Solo yang menjalani back-to-back game. Kesatria pada malam sebelumnya harus bermain hingga babak overtime. Tapi justru sebaliknya, Pacific gagal menghentikan William Artino, yang menjadi momok menakutkan bagi pertahanan mereka. Artino mencetak 13 poin untuk memimpin Kesatria unggul 42-36 di babak pertama.
Rotasi jelas dilakukan oleh Kesatria, khususnya dari skuad inti. Hanya William Artino dan Kevin Moses Eliazer Poetiray yang dimainkan kembali sebagai starting five. Tiga lainnya adalah Dayon Griffin, Ponsianus Nyoman Indrawan, dan Samuel Devin Susanto. Sementara di kubu Pacific, R. Azzaryan Praditya menggantikan posisi Frank Johnson yang harus absen karena diare. Empat pemain inti lainnya adalah AJ Bramah, Daffa Dhoifullah, Miguel Miranda, dan Christian Yudha.
Sama sekali tidak terlihat kelelahan di tim Kesatria. Apalagi mereka dengan mudah bisa membalas ketika Pacific mencetak poin. Serangan Pacific yang bagus, tidak diikuti dengan defensive stop. Sehingga memungkinkan Kesatria tetap mencetak poin untuk menjaga keunggulan mereka.
Artino selain mencetak 13 poin juga menambahkan sembilan rebound dan tiga assist. Dia membuat Kesatria mampu mencetak 24 points in the paint dan 12 second chance points di babak pertama. Sedangkan Travin Thibodeaux menyumbang 11 poin, lima rebound, dan tiga assist di babak pertama. Sebaliknya, Pacific dipimpin oleh Miguel Miranda dengan torehan 10 poin.
"Absennya Frank Victor Johnson sangat berpengaruh pada permainan kami. Karena dia yang membuat Pacific berbeda dari tim lainnya," ungkap head coach Pacific, Dhimaz Anis Setiaputra. (*)
0 Comments