Wahyu Widayat Jati dan Youbel Sondakh pernah lama menjadi rekan satu tim, baik di klub Satria Muda maupun tim nasional Indonesia. Kini keduanya harus adu strategi di babak semi-final IBL Pertamax 2018-2019, 8-10 Maret di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta.
Cacing, sapaan Wahyu, adalah arsitek melesatnya NSH Jakarta dan Youbel masih setia sebagai pelatih Satria Muda Pertamina. Di babak regular, NSH dua kali menundukkan Satria Muda.
Memang agak personal, tetapi saya penasaran ingin menundukkan NSH yang dua kali mengalahkan kami, kata Youbel. Dia mengakui dua pemain asing NSH, Deshaun Wiggins dan Anthony Simpson adalah salah satu kunci kekuatan. Dua pemain asing mereka bagus, aku Youbel.
Wiggins memiliki catatan point per gim 23 angka, sementara Simpson mencatat rata-rata 16,4 poin per gim. Namun, Youbel juga tak bisa menghiraukan pemain lokal NSH yang naik daun seperti Andrey Rorimpandey yang masuk dalam daftar kandidat Most Valuable Player IBL Pertamax 2018-19 atau Muhammad Irman yang juga menjadi nominator Most Improved Player musim ini serta point guard kawakan Wendha Wijaya.
Meski dua kali menundukkan Satria Muda, Cacing mengakui NSH masih menjadi tim underdog. Satria Muda sudah menjadi langganan masuk semi-final dan final, sedangkan bagi NSH adalah semi-final pertama, katanya.
Cacing tak bisa hanya mewaspadai pemain asing dan naturalisasi Satria Muda yakni Dior Lowhorn dan Andre Jamarr Johnson walau keduanya adalah kekuatan kunci lawan. Lowhorn memiliki catatan 24,5 poin per gim sementara Jamarr mencatat 16,5 poin. Pemain-pemain lokal mereka juga terlihat mengalami peningkatan di babak play off dibanding babak regular, aku Cacing.
Meski demikian NSH akan berjuang sekuat tenaga. Semoga bisa membuat sejarah lagi, tim underdog maju ke final, tegasnya.
0 Comments