NSH sudah panas di kuarter kedua. Mereka memasukkan 20 angka. Sebaliknya Satya Wacana hanya bisa menambahkan 12 angka di kuarter kedua. Di akhir babak pertama ini, NSH yang memimpin dengan skor 30-27. Banyaknya turnovers yang dilakukan pemain Satya Wacana sangat merugikan mereka.
Hengki Infandi langsung melesat di awal kuarter kedua, dan membuat dua poin tambahan untuk NSH. Mereka mendekat 12-15. Performa Jan Misael Panagan dan Andre Rorimpandey yang mulai panas, membawa NSH bisa memotong margin poin Satya Wacana. Sampai akhirnya, assist dari Jan Misael bisa diselesaikan dengan baik oleh Randi Mantiri. Di sisa empat menit, NSH berbalik unggul 20-19.
Di sisa waktu tiga menit, sempat terjadi dua kali tie-game. Kebangkitan NSH ini membuat pertandingan semakin seru. Kemudian dua pemain asal Papua tampil luar biasa di sisa waktu dua menit. Melkias Kaize dan Hengki Infandi membuat NSH mencetak keunggulan 4 angka (26-22). Poin yang dibuat oleh Hengki berawal dari steal Andre Rorimpandey. Pemain Satya Wacana kurang cermat dalam penguasaan bola.
Pada sisa waktu satu setengah menit, Henry Lakay melakukan unsportmanlike foul terhadap Hengki Infandi. Ini jelas merugikan bagi Satya Wacana. Karena berpengaruh pada mental bertanding para pemainnya. Seperti yang terjadi di sisa waktu satu menit, dimana Andre Rorimpandey bisa memasukkan empat poin beruntun karena turnovers yang dilakukan para pemain Satya Wacana. NSH memimpin 30-24.
Di lima menit terakhir Febrianus Khiandio mencetak tembakan three point. Sehingga skor hanya terpaut 3 angka (30-27) untuk keunggulan NSH. Dari tim NSH, Andre Rorimpandey mencetak 11 angka. Randi Mantiri menyumbang 8 angka. NSH mencetak 24 point in the paint di first-half. (*)
0 Comments