C-Tra Arena berpesta. Kegembiraan pecinta bolabasket Bandung melambung setelah klub kebanggaan mereka, Prawira Harum Bandung sukses memenangkan laga final kedua melawan Pelita Jaya Bakrie 63-58, Sabtu 22 Juli.
Piala IBL 2023 dibawa legenda basket Bandung Firmansyah kepada Menpora Dito Ariotedjo untuk diserahkan kepada kapten tim Prawira, Reza Guntara. Menpora didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
Keberhasilan Prawira mengembalikan sejarah harum bolabasket Bandung ketika terakhir kali Panasia Indosyntec menjadi juara nasional Indonesia, ketika itu masih bertajuk Kobatama pada tahun 1998.
Gelar juara kemudian tak bisa diraih lagi oleh tim asal Bandung. Terakhir, Garuda, jelmaan dari Panasia berhasil menembus babak final IBL pada tahun 2008, namun gagal di tangan Satria Muda. Garuda kemudian bereinkarnasi menjadi Prawira memang mewangi musim ini. Berhasil memuncaki klasemen babak reguler. Di babak play offs mereka menyisihkan Bumi Borneo, kemudian mengalahkan Dewa United Banten, semuanya dalam dua pertandingan langsung.
Pada babak final, Prawira juga perkasa. Kehilangan Pemain Asing Terbaik Brandone Francis karena ejected pada kuarter ketiga laga pertama melawan Pelita, Prawira tidak patah semangat. DI kandang lawan, Yudha Saputera dkk menang 74-65.
Semangat dan kolektivitas Prawira terjaga pada gim kedua. Tetap tanpa Brandone Francis, Prawira memupuskan harapan Pelita yang juga rindu gelar juara. Terakhir Pelita menjadi juara pada IBL 2017. Prawira membuat Bandung berpesta setelah menang 63-58
Selamat Prawira, penantian selama 25 tahun tercapai sudah
0 Comments