Karena sama-sama berasal dari Jawa Tengah, maka Kesatria Bengawan Solo dan Satya Wacana Salatiga lebih sering bertemu. Baik dalam pertandingan resmi atau sekadar uji coba. Masalahnya, bagaimana kalau Kesatria tidak familiar dengan pemain Satya Wacana. Seperti Mochammad Nabizar Atilla Taqwa. Dia tiba-tiba menjadi sosok di balik keunggulan Satya Wacana (38-33) atas Kesatria di babak pertama.
Nabizar tampil luar biasa di babak pertama. Dia memasukkan lima tembakan dari tujuh percobaan, termasuk dua kali three point. Pemain berusia 21 tahun tersebut juga mencetak akurasi sempurna dari free throw (3/3). Nabizar mencetak 12 poin saat Satya Wacana unggul 24-15 di babak pertama. Di kuarter kedua, dia menambahkan tiga poin untuk membantu Satya Wacana tetap dalam posisi memimpin dengan skor 38-33.
Kesatria memang tidak bermasalah dengan akurasi tembakan. Tapi penguasaan bola mereka buruk, dengan tujuh turnovers. Di sisi lain, attempt Kesatria hanya 28 di babak pertama. Berbeda dengan Satya Wacana yang mampu melakukan 32 attempt. Terdapat pula tiga tembakan Kesatria yang berhasil di block oleh Satya Wacana.
Dari kubu Kesatria, terlihat Andre Rorimpandey cukup produktif di babak pertama. Dia sudah mencetak sembilan poin, termasuk dari dua kali tembakan three point, dan mengirimkan satu assist. Dalam beberapa laga terakhir, Andre memang seringkali menjadi andalan head coach Efri Meldi ketika barisan pemain inti mengalami kesulitan. (*)
0 Comments